Analisa Transformasi Digital Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (Studi Kasus Pada PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Abstract

Dalam era industri 4.0, transformasi digital menjadi kebutuhan mutlak bagi perusahaan untuk tetap kompetitif di tengah perkembangan teknologi yang pesat. Perusahaan yang melakukan transformasi digital menunjukkan komitmen untuk terus berinovasi dan menjadi pilihan utama bagi konsumen, khususnya di sektor keuangan dan investasi yang sangat bergantung pada pemanfaatan teknologi informasi. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI), sebagai perusahaan yang bergerak di bidang investasi, terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi melalui implementasi sistem digital yang terintegrasi guna meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi operasional, sesuai dengan regulasi dari otoritas terkait seperti Bursa Efek Indonesia, OJK, dan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan transformasi digital di PT MASI dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Fokus utama penelitian terletak pada persepsi kemudahan penggunaan dan kebergunaan sistem digital yang diterapkan perusahaan dalam mendukung proses pengambilan keputusan, riset pasar, dan pelayanan nasabah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan studi kasus, melibatkan wawancara mendalam dan observasi sebagai teknik pengumpulan data utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses transformasi digital di PT MASI diterima secara positif oleh para pemangku kepentingan internal, didorong oleh dukungan manajemen, keterlibatan karyawan, serta infrastruktur teknologi yang memadai. Teknologi digital terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan, meskipun masih terdapat tantangan dalam hal integrasi sistem dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Secara keseluruhan, PT MASI berada pada jalur yang progresif dalam membangun ekosistem digital yang adaptif dan berkelanjutan.