PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK KULIT BUAH JERUK NIPIS (CITRUSAURANTIFOLIA) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES SP
Abstract
Latar Belakang: Deman Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes.Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan vector utama penularan penyakit DBD. Pencegahan penyakit DBD dilakukan dengan memutus mata rantai penularan. Insektisida hayati terbukti berpotensi mengendalikan vector. Metode Penelitian: Desain penelitian true eksperimen dengan rancangan Post Test Only With Control Group Design. Hasil: Penelitian menunjukkan presentase rata-rata kematian larva pada konsentrasi 0,30% sebesar 31%, konsentrasi 0,50% sebesar 53%, konsentrasi 0,70% sebesar 74% dan konsentrasi 0,90% sebesar 100%. Hasil Uji One Way Anova diperoleh p-value = 0,000 (p = < 0,05) sehingga dinyatakan ada perbedaan signifikan pada jumlah larva yang mati pada berbagai konsentrasi dan hasil Uji Bonferroni diperoleh konsentrasi yang paling efektif terhadap kematian larva nyamuk Aedes sp pada konsentrasi 0,90%. Saran: Diharapkan penelitian selanjutnya menemukan formulasi kulit buah jeruk nipis yang lebih aplikatif sehingga penggunaannya lebih mudah dimasyarakat.
Downloads
References
Argi Septianto. 2014. Hubungan Antara Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti Di Rw 7 Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Semarang.
Aradilla, A.S. 2009. Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Ethanol Daun Mimba (Azadirachta indica) terhadap Larva Aedes aegypti. Skripsi. FK UNDIP. Semarang.
Ameliana,dkk. 2012. “Jurnal Penerimaan Masyarakat Terhadap Larvasida Alami.”Diakses melaluihttp://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas pada tanggal 24 Desember 2019.
Devy, Yulianti dan Andrini. 2010. Kandungan Flavonoid dan Limonoida pada Berbagai Pertumbuhan Tanaman Jeruk Kalamondin (Citrus mitis Blanco) dan Purut (Citrus hystrix Dc.). Balai Penelitian Buah dan Jeruk Subtropika. Batu.
Diana, L. 2012. Efektivitas Minyak Atsiri Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Mortalitas larva Aedes aegypti Instar III. Artikel. Aceh: Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda.
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.(2019). Profil Kesehatan Kota Bengkulu. Bengkulu: Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. (2019). Profil KesehatanProvinsi Bengkulu. Bengkulu: Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.
Evy, dkk. 2017. Pemanfaatan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Sebagai Larvasida Aedes Aegypti Instar III. Jurnal Biota Vol. 3 No. 1 Edisi Januari 2017
Genis. 2008. Demam Berdarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Hamzah, M. 2004. Bionomik Aedes Aegypti. Jurnal Kedokteran Kesehatan.
Haq, et al. 2010. Efektivitas Penggunaan Sari Buah Jeruks Nipis Terhadap Ketahanan Nasi.Jurnal Sains dan Teknologi Kimia. Vol. 1(1): 2087-7412.
Ikhsan, N. 2014. Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Kematian Larva Aedes sp.Skripsi. Makassar: Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar.
Istiqomah. 2013.Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi Dan Sokletasi Terhadap Kadar Piperin Buah Cabe Jawa(Piperis Retrofracti Fructus).Skripsi. UIN Jakarta
Kardinan, A. 2000. Pestisida nabati, Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Karina, A. 2012. Jeruk Nipis (Khasiat dan Manfaat). Surabaya: Stomata
Kementerian Kesehatan RI. (2010). Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2009. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. (2010). Buletin Jendela Epidemiologi Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) Dalam Pengendalian Vektor. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Murdani, R. 2014. Keefektivan Daya Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III. Jurnal. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nirma, Susiawaty A., Ibrahim, H., Amansyah., M., (2017). Efektivitas Larvasida Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Dalam Membunuh Jentik Nyamuk Aedes sp (Studi di Daerah Epidemi DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Antang Kecamatan Manggala). Jurnal Higiene: Kesehatan Lingkungan, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2017.
Novizan. 2002. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan. Agro Media Pustaka. Jakarta. 37-40
Nurdian, Y. 2003. Diklat Entomologi Kedokteran Aspek Hospes,Ages, Vektor, dan Lingkungan pada Infeksi Virus Dengue. Jember: Laboratorium Parasitologi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jember.
Palgunadi, Bagus uda, Asih Rahayu. (2011). Aedes aegypti sebagai Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue. Artikel. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Rosmayanti, K. 2014. Uji Efektivitas Ekstrak Biji Sirsak (Annona muricata L) sebagai Larvasida pada Larva Aedes aegypti Instar III/IV. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
SEMBEL DT. 2009. Entomologi Kedokteran. Penerbit ANDI Yogyakarta.
Sigit, H. Singgih dan Upik K. Hadi. 2006. Hama Pemukiman Indonesia. Unit Kajian Pengendalian Hama Pemukiman. Fakultas Kedokteran Hewan. IPB. Bogor.
Seogijanto, 2006. Demam Berdarah Dengue, Surabaya: Airlangga University Press.
Sucipto (2011). Vektor Penyakit Tropis. Gosyen Publishing.Yogyakarta..
Utomo, M, dkk. 2010. Pengaruh Jumlah Air yang Di Tambahkan pada Kemasan Serbuk Bunga Sukun (Artocarpus communis) sebagai Pengganti Isi Ulang (Refill) Obat Nyamuk Elektrik Terhadap Lama Waktu Efektif Daya Bunuh Nyamuk Anopheles aconitus lapangan. Jurnal. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang.
Wahyudi I. 2008. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes spp. Skripsi. Malang, FK UNDIP.
World Health Organization. 2005. Guidelines For Laboratory And Field Testing Of Mosquito Larvacides.World Health Organization Communicable Disease Control, Prevention, And Eradication WHO Pesticide Evaluation Scheme. Geneva : WHO press.
WHO SEARO. (2011). Comprehensive guideliner for prevention and control of Dengue and Dengue Haemorhagic Fever: Revised an exanded edition. New Delhi.
WHO. 2018. Dengue and Savere Dengue. (online), available at: http://www.who.int/en/news-room/factsheets/detail/dengue-and-severe-dengue. Downloaded November 28, 2019 at 10:45 a.m.
WHO. 2019. WHO Region of the Americas records highnest number of dengue cases in history; cases spike in other regions. (online), available at: http://www.who.int/news-room/detail/21-11-2019-who-region-of-the-americas-records-highest-number-of-dengue-cases-spike-in-other-regions.Downloaded December 24, 2019 at 2:30 p.m
Yahya. 2019. Pengaruh Suhu Ruangan, Kelembapan Udara, pH Dan Suhu Air Terhadap Jumlah Pupa Aedes aegypti Strain Liverpool (LVP). Jurnal Vektor Penyakit, Balai Litbang Kesehatan Baturaja.
An author who publishes in the Journal of Nursing and Public Health agrees to the following terms:
Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
Submission of a manuscript implies that the submitted work has not been published before (except as part of a thesis or report, or abstract); that it is not under consideration for publication elsewhere; that its publication has been approved by all co-authors. If and when the manuscript is accepted for publication, the author(s) still hold the copyright and retain publishing rights without restrictions. For the new invention, authors are suggested to manage its patent before published. The license type is CC-BY-SA 4.0.
Journal of Nursing and Public Health is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
Share — copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt — remix, transform, and build upon the material
for any purpose, even commercially.
The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.