EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN CENGKEH (SYZIGIUM AROMATICUM) DALAM MEMATIKAN LALAT RUMAH (MUSCA DOMESTICA)
Abstract
Lalat rumah adalah salah satu jenis serangga pengganggu dan sekaligus sebagai penular penyakit terhadap kesehatan manusia yang dapat menyebarkan penyakit kholera, thypus, disentri dan penyakit perut lainnya. Upaya pengendalian dan pemberantasan vektor penyakit perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menggunakan insektisida nabati. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun cengkeh (Syzigium aromaticum) dalam mematikan lalat rumah (Musca domestica). Desain penelitian adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian Post-Test with Control Design. Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova dan diteruskan dengan uji Benferroni. Hasil Penelitian menggunakan ekstrak daun cengkeh dengan konsentrasi 20%, 25% dan 30% mampu membunuh lalat rumah rata-rata sebanyak 2,67 ekor (12%), 3,67 ekor (14,66%), 7,67 ekor (30,66%). Hasil Uji One Way Anova menunjukkan nilai p = 0,000 < 0,05. Aritnya ada perbedaan jumlah kematian lalat rumah dengan pemberian berbagai variasi konsentrasi ekstrak daun cengkeh dalam mematikan lalat rumah. Jumlah persentase kematian lalat pada konsentrasi 20% sebesar (12%), 25% sebesar (14,66%), dan 30% sebesar (30, 66%). Perlakuan yang paling efektif dalam mematikan lalat rumah (Musca domestica). Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas tentang manfaat ekstrak daun cengkeh yang dapat digunakan sebagai insektisida alami dengan harapan dapat mengendalikan lalat rumah secara mandiri.
Downloads
References
Andi Nur R. (2016) Uji efektivitas Ekstrak Daun Tembakau (Nicotiana tobaccum) Dengan Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Kematian Lalat Rumah (Musca domestica). Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Alauddin.
Anonim, (2004). Landasan Teori. Diakses tanggal 20 januari 2019 dari http://id.shyoong.com/medicine-and-health/1885347-jarak-terbang-lalat/
Bengkulu : Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. Bengkulu: KTI, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bengkulu.
Dalimartha, S. 2009. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Trubus Agririwidya.
Depkes RI (2001). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Ditjen PPM dan PPL.
Depkes RI (2008). Pedoman Pengendalian Lalat Di Pelabuhan. Jakarta: Ditjen PP dan PL.
Desti Dwi Cahyani, (2016). Efektif Ekstrak Daun Pandan Wangi Dalam Pengendalian Lalat Rumah Di Workshop Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Dinkes Kota Bengkulu. 2016. Profil Kesehatan Kota Bengkulu. Bengkulu. Dinkes Kota Bengkulu.
Dinkes Kota Bengkulu. 2017. Profil Kesehatan Kota Bengkulu. Bengkulu. Dinkes Kota Bengkulu.
Emaus, (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Haditomo I. (2010). Efek larvasida ekstrak daun cengkeh (syzygium aromaticum l.) terhadap aedes aegypti L. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Indriasih M., Indra C., Taufik A. (2015). Pemanfaatan ekstrak daun cengkeh (syzigium aromaticum) sebagai refellent nabati dalam mengurangi jumlah lalat yang hinggap selama proses penjemuran ikan asin. Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Nurdjannah N., Usmiati S., & Yuliani S. (2004). Limbah Penyulingan Sereh Wangi Dan Nilam Sebagai Insektisida Pengusir Lalat Rumah (Musca domestica). Jurnal. Bogor : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor.
Rinaldi Daswito, dkk. 2019. Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle) Sebagai Insektisida Nabati Terhadap Mortalitas Lalat Rumah (Musca domestica). Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 10 No. 2, November 2019. Jurusan Kesehatan Lingkungan. Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.
Sucipto, (2011). Pengendalian Lalat Rumah Pada Perimeter Kantor Kesehtan Dumai. Medan : Sumatera Utara.
Suprapto, 2012. Efektivitas Pengendalian Lalat Rumah Dengan Menggunakan FlyTrap pada Perimeter Kantor Kesehatan Pelabuhan Dumai. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Tabbu, Rangga, (2012). Penanggulangan Penyakit Asal Parasit Dan Etiologi Kompleks. Cetakkan Keenam. Yogyakarta: Kanisius.
TIM Telaga Zam-Zam. (2002). Mengenal Tanaman Cengkeh. Makassar. :CV. Telaga Zam-Zam.
WHO. 2017. Diarrhoeal disease dari www.who.int. diunduh 21 Januari 2020.
WHO. 2017. Vector-borne disease dari www.who.int. diunduh 22 Januari 2020.
Yolanda Siahaan. 2017. Pemanfaatan Daun Tithonia Diversifolia (Kipahit) Sebagai Insektisida Nabati Pada Musca domestica (Lalat Rumah) Berdasarkan jenis Media. Karya Tulis Ilmiah. Jurusan Kesehatan Lingkungan. Poltekkes Kemenkes Medan.
An author who publishes in the Journal of Nursing and Public Health agrees to the following terms:
Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
Submission of a manuscript implies that the submitted work has not been published before (except as part of a thesis or report, or abstract); that it is not under consideration for publication elsewhere; that its publication has been approved by all co-authors. If and when the manuscript is accepted for publication, the author(s) still hold the copyright and retain publishing rights without restrictions. For the new invention, authors are suggested to manage its patent before published. The license type is CC-BY-SA 4.0.
Journal of Nursing and Public Health is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
Share — copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt — remix, transform, and build upon the material
for any purpose, even commercially.
The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.