Strategi Tradisi Tartibe Sebagai Identitas Budaya Masyarakat Negeri Buano Utara Dalam Menyebarkan Informasi
Abstract
Tradisi Tartibe di Negeri Buano Utara merupakan salah satu saluran komunikasi tradisional yang digunakan untuk menyampaikan informasi keagamaan kepada masyarakat. Tujuan artikel ini untuk mengetahui strategi tradisi tartibe sebagai identitas budaya masyarakat buano utara dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyampaian informasi melalui tradisi Tartibe dilakukan oleh para lebe, yaitu tokoh agama yang bertugas menyebarkan informasi melalui sistem komunikasi dari rumah ke rumah. Tradisi ini berfokus pada pemberitahuan perayaan hari-hari besar Islam, seperti awal Ramadhan, malam tujuh likur, Idul Fitri, dan Idul Adha. Mekanisme penyampaian informasi dilakukan setelah musyawarah antara tokoh adat dan agama, kemudian informasi disampaikan secara langsung oleh empat lebe kepada warga. Selain berfungsi sebagai sarana komunikasi, tradisi ini juga memperlihatkan nilai-nilai sosial masyarakat Buano Utara, seperti gotong royong dan penghargaan terhadap tokoh agama melalui pemberian imbalan sukarela. Strategi penyampaian informasi mencakup pembagian wilayah oleh lebe agar seluruh rumah dapat dijangkau secara efektif. Dengan pendekatan komunikasi yang personal dan sistematis, tradisi Tartibe tetap bertahan sebagai bagian penting dalam struktur sosial dan budaya Buano Utara.
Downloads
Copyright (c) 2025 Lilis Sukmawati, Ajuan Tuhuteru

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.