Makna Komunikasi Simbolik Tarian Mpa’a Ntumbu Tuta di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima
Makna Komunikasi Simbolik Tarian Mpa’a Ntumbu Tuta di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna komunikasi simbolik tarian Mpa’a Ntumbu Tuta di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima. Penelitian ini dilakukan di kec. Wawo Kabupaten Bima, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data primer diperoleh dari sumber yang telah di wawancara mandalam kepada pihak yang telah di tentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, disertai observasi langsung di lapangan. Hasil penelitian yang penulis lakukan untuk mengungkap makna simbolik tarian Mpa’a Ntumbu Tuta di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.
Makna yang terkandung dalam gerak, iringan, dan tata busana dalam permainan ntumbu tuta. Permainan ntumbu tuta Diawali dengan alunan melodi silu (serunai) dan tabuhan genda (gendang) yang dimaknai sebagai tanda permainan ntumbu tuta akan segera dimulai. Sedangkan pesan secara non verbal disampaiakan memalui gerakan-gerakan yang dilakukan yaitu yang pertama gerakan Wura bongi monca (menabur beras berwarna kuning) gerakan mbiri sala (hadap salam) yang bermakna sebagai tanda penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, setelah itu dilanjutkan dengan gerakan horma (hormat) yang bermakna menghormati para penonton. Setelah gerakan penghormatan dilanjutkan dengan lampa sese (jalan jinjit), kemudian dilanjutkan dengan gerakan ntumbu atau saling membenturkan kepala satu sama lain yang bermakna kekuatan, ketangguhan dan keberanian sang kesatria. Ntumbu dilakukan secara bergantian antara pemain yang satu dengan penari yang lainnya, ini menggabarkan keadilan dan ketangkasan masyarakat desa Ntori sebagai filosofi yang dianut dan dipegangnya. Usai melakukan ntumbu dilanjutkan dengan dengan gerakan ruku hade (penutup) yang bermakna ucapan terimakasih kepada penonton dan yang lebih utama adalah wujud terima kasih kepada Tuhan.
Kata Kunci: Makna Simbolik, Komunikasi Budaya, Mpa’a ntumbu tuta
Downloads
Copyright (c) 2022 Yayu Rahmawati Mayangsari, Firdaus Firdaus
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.