Menyingkap Kebenaran Dalam Era Post-Kebenaran: Telaah Hermeneutik Heideggerian Atas Media Kontemporer
DOI:
https://doi.org/10.37676/mude.v4i3.8433Keywords:
Post-truth, Heidegger, Hermeneutics, Contemporary Media, Aletheia, DaseinAbstract
Era post-kebenaran ditandai oleh kaburnya batas antara fakta dan opini, di mana emosi dan keyakinan pribadi lebih dominan dalam membentuk persepsi publik dibandingkan fakta objektif. Dalam kondisi ini, media kontemporer tidak hanya berfungsi sebagai saluran informasi, tetapi juga menjadi arena produksi dan mediasi makna yang memengaruhi pemahaman publik terhadap realitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana konsep kebenaran ditafsirkan dalam ruang publik digital melalui pendekatan hermeneutik Heideggerian. Dengan menelusuri konsep aletheia sebagai proses pengungkapan kebenaran kajian ini menelaah praktik media digital yang secara simultan menyelubungi dan mengungkap realitas melalui narasi, representasi visual, serta algoritma platform. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis terhadap fenomena media seperti framing berita, viralitas konten, dan logika kerja platform digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebenaran dalam era post-kebenaran tidak hanya terancam oleh disinformasi, tetapi juga terperangkap dalam cara manusia modern melalui keberadaan Dasein mengalami dunia yang dimediasi oleh teknologi. Dalam konteks ini, media digital berperan sebagai perantara yang membentuk horizon pemahaman manusia secara eksistensial. Kajian ini menawarkan refleksi kritis terhadap pentingnya pemahaman hermeneutik dalam merespons tantangan epistemologis dan eksistensial di tengah derasnya arus informasi digital yang kompleks dan manipulatif.