PERBEDAAN DAYA HAMBAT MINYAK ATSIRI DAUN KENIKIR (COSMOS CAUDATUS KUNTH.) DAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (OCIMUM BASILICUM) TERHADAP PERTUMBUHAN KLEBSIELLA PNEUMONIAE

  • YANA VANIA FARADILA POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
  • ULLYA RAHMAWATI POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Keywords: Klebsiella Pneumoniae, Minyak Atsiri Daun Kenikir, Minyak Atsiri Daun Kemangi, Diameter Zona Hambat

Abstract

Pendahuluan: Infeksi pneumonia menjadi masalah yang cukup serius di Indonesia, penyebabnya adalah bakteri Klebsiella pneumoniae. Salah satu pengobatan infeksi ini dengan mengkonsumsi antibiotik. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat mengakibatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Hal ini dapat diatasi dengan beralih menggunakan bahan alami. Bahan alami yang dapat digunakan sebagai obat adalah kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) dan kemangi (Ocimum basilicum) karena mengandung senyawa antibakteri yaitu minyak atsiri.Metode: Jenis penelitian ini eksperimen murni dengan desain Post test Only Control Grup Design. Subjek penelitian adalah biakan bakteri Klebsiella pneumoniae ATCC 33495 berumur 24jam yang diinkubasi pada suhu 37oC. Obyek penelitian adalah minyak atsiri daun kenikir dan minyak atsiri daun kemangi dalam berbagai varian konsentrasi yakni 20%, 40%, 60%, 80%, 100%. Uji daya hambat antibakteri menggunakan metode difusi sumuran. Data hasil pengukuran zona hambat kedua minyak atsiri dalam berbaga variasi konsentrasi diuji One Way Anova dan Post Hoc LSD untuk mengetahui konsentrasi optimum pada tiap minyak atsiri. Data hasil pengukuran zona hambat pada konsentrasi optimum diperoleh sebanyak 30 data, kemudian diuji beda dengan uji Independent Sample T-Test. Hasil dan Pembahasan: uji Independent Sample T-Test menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,003 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan daya hambat antara kedua minyak atsiri. Kesimpulan: ada perbedaan daya hambat minyak atsiri daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) dan minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum) terhadap pertumbuhan Klebsiella pneumoniae.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustino, L. 2008. Dasar-dasar Kebijakan Publik Ctakan kedua. Bandung : Alfabeta.
Aluko, B.T., Oloyede, O.I., Afolayan, A.J. 2012. Phytochemical and nutrient comositions of the leaves of Ocimum canum Sims. African Journal of Biotechnology, 11(63):12697-12701.
Amalia, S., Wahdaningsih, S., Untari, E. K. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksan Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus Britton & Rose) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Jurnal Fitofarmaka Indonesia ;1(2):61-64. Pontianak : Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura.
Cowan, M. N. 1999. Plant Produg as Antimicrobial Agent. USA : Miamy University Oxford.
Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan Bandung : PT Citra Aditya Bakti.
Greenwood. 1995. Antibiotic Susceptibility (Sensitivity) Test , Antimicrobial and Chemotheraphy. USA : Mc Graw Hill Company.
Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri jilid I. Diterjemahkan oleh Ketaren. Jakarta : UI Press.
Irasakti, L dan Sukatsa. 1987. Uji Kemempanan Beberapa Fungisida terhadap Penyakit Bercak Coklat pada Tanaman Padi. Gatra Penelitian Penyakit   Tumbuhan dalam Pengendalian secara Terpadu Hal 55-70.
Jawetz, Melnick, Adelberg. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Alih Bahasa oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta : Salemba Medika.
Larasati, D. A. dan Apriliana, E. 2016. Efek Potensial Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Sebagai Pemanfaatan Hand Sanitizer. Majority. 5. pp. 124-129.
Lee, T. K. dan Vairappan C. S. 2011. Antioxidant, Antibacterial and Cytotoxic Activities of Essential Oils and Ethanol Extracts of Selected South East Asian Herbs, J Med Plant Res, 5 (21), 5284-5290.
Lutpiatina, L., Amalinah, N. R., Dwiyanti, R. D. 2017. Daya Hambat Ekstrak Daun Kenikir ( Cosmos caudatus Kunth.) terhadap Staphylococcus aureus. Meditory Vol. 5 No. 2 Hlm 83-91. http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id diakses pada tanggal 30 September 2020.
Maryati., Fauzia, R. S., Rahayu, T. 2007. Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, 8 (1), 30-38.
Nugraheni, K .S. 2012. Pengaruh Perlakuan Pendahuluan dan Metode Destilasi terhadap Karakteristik Mutu Minyak Atsiri Daun Kayu Manis. Surakarta : Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Puspita, D. 2017. Uji Efektivitas Minyak Atsiri Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans Secara In Vitro. Jurnal Teknologi Laboratorium. Vol. 5, No. 1, Maret 2016, pp. 5. Yogyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Refdanita, Maksum, R., Nurgani, A., Endang, P. 2004. Pola Kepekaan Kuman Terhadap Antibiotika Di Ruang Rawat Intensif Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Tahun 2001-2002.  Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan, Vol.3 No.1. Jakarta : Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Saranraj, P. dan S. Sivasakthi, 2014. Medicinal Plants and its Antimicrobial Properties: a Review. Global Journal Of Pharmacology.
Susanto, L. R. D., Nuryanti, A., Wahyudi, I. A. 2013. Efek Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Sebagai Agen Penghambat Pembentukan Biofilm Streptococcus mutans. IDJ Vol. 2 No.1 Tahun 2013.
Zahra, S. dan Iskandar, Y. 2017. Review Artikel: Kandungan Senyawa Kimia dan Biokativitas Ocimum basilicum L. Jurnal Farmaka, 15(3), pp. 143-152.
Published
2022-05-26
How to Cite
FARADILA, Y., & RAHMAWATI, U. (2022). PERBEDAAN DAYA HAMBAT MINYAK ATSIRI DAUN KENIKIR (COSMOS CAUDATUS KUNTH.) DAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (OCIMUM BASILICUM) TERHADAP PERTUMBUHAN KLEBSIELLA PNEUMONIAE. Journal of Nursing and Public Health, 10(1), 164-170. https://doi.org/10.37676/jnph.v10i1.2383
Section
Articles