PEMANFAATAN TEPUNG BERAS PUTIH (ORYZA SATIVA L.) VARIETAS IR64 SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR ASPERGILLUS FLAVUS

  • RIMA KURNIAWATI POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
  • ULLYA RAHMAWATI POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
  • SUYANA SUYANA POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Keywords: Efektivitas, Tepung beras putih, Media Alternatif, Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus

Abstract

 

Pendahuluan: Jamur Aspergillus flavus merupakan jenis jamur pathogen. Salah satu media pertumbuhan jamur adalah Potato Dextrose Agar (PDA) yang merupakan media instan pabrikan dalam bentuk siap pakai, harganya mahal dan hanya dapat ditemukan pada tempat tertentu sehingga dibutuhkan media alternatif yang lebih mudah dibuat dan mudah didapat yaitu media tepung beras putih (Oryza sativa L.) varietas Ir64. Media tepung beras putih memiliki komposisi gizi yang dibutuhkan pertumbuhan jamur. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Tepung beras putih (Oryza sativa L.) varietas Ir64 dapat digunakan sebagai media alternatif pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan desain penelitian Perbandingan Kelompok Statis (Static Group Comparison). Subjek pada penelitian ini adalah jamur Aspergillus flavus  dengan objek penelitian tepung beras putih (Oryza sativa L.) varietas Ir64. Hasil dan Pembahasan: Hasil pengukuran diameter koloni jamur Aspergillus flavus pada media tepung beras putih (Oryza sativa L.) varietas Ir64 rerata 77,54 mm, diameter koloni pada media Potato Dextrose Agar (PDA) rerata 79,87 mm, memiliki selisih diameter rearata 2,33 mm. Efektivitas pertumbuhan koloni jamur Aspergillus flavus  dibandingkan dengan media Potato Dextrose Agar (PDA) adalah efektif.  Kesimpulan: Media tepung beras putih (Oryza sativa L.) varietas Ir64 dapat digunakan sebagai media alternatif pertumbuhan jamur Aspergillus flavus.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Cappuccino, J G, Sherman, N 2014. Manual Laboratorium Mikrobiologi. Jakarta: EGC.
Gandjar, I., dan Sjamsuridzal, W. 2006. Mikologi Dasar dan       Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Gautam, AK., R. Bhadauria. 2012.Characterization of Aspergilus species associated with commercially stored triphala powder.     African Journal Biotechol 11 (104): 16814-16823.
Koneman, E. M., S. D. Allen., W. M. Janda., P. C. Schreckenberger.,     and W. C. Winn. 1992. Color Atlas and Text of Diagnostic Mikrobiology. 4 Th Edition. United States of America. J. B.             Lippincott Company. Pp 804.
Kusumaningrum, H.D, dkk. 2010. Cemaran Aspergillus flavus    dan aflatoksin pada rantai   distribusi   pangan   berbasis   jagung     dan factor yang mempengaruhinya. J. Teknol. Dan Industri Pangan. Vol XXI No. 2
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Octavia, A. 2017. Perbandingan pertumbuhan jamur        Aspergillusflavus pada media PDA (Potato Dextrose Agar) dan   media alternatifdari singkong (Manihot esculenta Crantz). Jurnal     Analis Kesehatan. 6(2): 625-631.
Retnowati, Yuliana, dkk. 2013. Pertumbuhan Kapang Monascus purpureus, Aspergillus flavus dan Penicillium Sp Pada Media Beras, Jagung, dan Kombinasi Beras Jagung. Gorontalo: FMIPA    Universitas Negeri Goronalo.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,  Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Syarief, R., Ega, L, Nurwitri, CC. 2003. Mikotoksin Bahan Pangan. Bogor: IPB Press.
Published
2021-12-06
How to Cite
KURNIAWATI, R., RAHMAWATI, U., & SUYANA, S. (2021). PEMANFAATAN TEPUNG BERAS PUTIH (ORYZA SATIVA L.) VARIETAS IR64 SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR ASPERGILLUS FLAVUS. Journal of Nursing and Public Health, 9(2), 88-93. https://doi.org/10.37676/jnph.v9i2.1806
Section
Articles