ANALISIS STRUKTURISASI KELEMBAGAAN DESA MANDIRI PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN APLIKASI METODE INTERPRETATIVE STRUCTURAL MODELLING (ISM) DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

  • Herri Fariadi Universitas Dehasen Bengkulu

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi atribut-atribut yang berpengaruh terhadap struktur kelembagaan desa mandiri pangan berkelanjutan dan untuk merumuskan bagaimana struktur kelembagaan yang terlibat dalam pengembangan desa mandiri pangan agar dapat berkelanjutan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2015. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yakni di Kabupaten Bengkulu Tengah dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan kawasan yang telah mendapat program desa mandiri pangan, juga didasarkan atas pertimbangan bahwa Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.Responden dalam penelitian ini adalah kalangan pakar terpilih yang diambil berdasarkan kesesuaian keahlian dengan struktur dan kelembagaan usaha pangan. Pada saat penentuan atribut, responden diambil sebanyak 17 orang, selanjutnya dalam metode interpretative structural modelling (ISM) untuk penentuan struktur kelembagaan responden yang diambil sebanyak 5 orang yang berasal dari akademisi. Analisis atribut-atribut yang berpengaruh terhadap struktur kelembagaan desa mandiri pangan berkelanjutan dilakukan dengan pendekatan Multi-Dimensional Scaling (MDS) yang disebut dengan pendekatan Rap-Demangan. Untuk merumuskan struktur kelembagaan menggunakan Interpretative Structural Modeling (ISM). Hasil analisis Rap-Demangan menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan kelembagaan di Kabupaten Bengkulu Tengah dengan kategori baik (75.6) dalam skala keberlanjutan 0–100. Hasil Output ISM-Strella, berdasarkan Reachability Matrix (RM) Lembaga Sosial, berada pada sektor I (AUTONOMOUS),  sektor II (DEPENDENT) di tempati oleh Pengolah Hasil Pangan, Pemasar Hasil Pangan, Kelompok Tani/Ternak/Nelayan,  Koperasi dan UKM, Lembaga Keuangan Mikro, Gapoktan, KTNA, Unit Pembenihan Rakyat, Sedangkan yang berada pada sektor III (LINKAGE) yaitu adalah Pembudidaya Pangan, Disperindag. Pada sektor IV (INDEPENDENT) yaitu adalah Kementrian Pertanian, Dinas Teknis, Badan Ketahanan Pangan, BP4K, Tokoh Masyarakat, Kementrian Kelautan Dan Perikanan, Balai Pembibitan, Balai Benih Ikan, Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Penyuluh.

 

Kata Kunci : struktur kelembagaan, desa mandiri pangan berkelanjutan, metode  Interpretative Structural Modeling (ISM).

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Herri Fariadi, Universitas Dehasen Bengkulu

Fakultas Pertanian

Published
2018-05-22
How to Cite
Fariadi, H. (2018). ANALISIS STRUKTURISASI KELEMBAGAAN DESA MANDIRI PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN APLIKASI METODE INTERPRETATIVE STRUCTURAL MODELLING (ISM) DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH. AGRITEPA: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pertanian, 3(2), 75 - 84. https://doi.org/10.37676/agritepa.v3i2.535
Section
Article Reasearch