HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SERTA LINGKUNGAN SEHAT DENGAN KEJADIAN SCABIES DI KABUPATEN BANYUASIN

  • YUNITA THERESIANA UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
  • NIMAS AYU LESTARI NURJANAH UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
  • WULANDARI WULANDARI UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
Keywords: PBHS, Lingkungan Sehat, Scabies

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Scabies menjadi penyakit yang memerlukan perhatian khusus karena banyak tersebar di kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis mengenai keterkaitan antara Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta keadaan lingkungan yang sehat dengan kejadian munculnya penyakit Scabies. Metode: penelitian menggunakan teknik analisis data bivariat dan analisis multivariat dengan subjek penelitian yakni pasien yang berobat di Puskesmas Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ditemukan hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta lingkungan Kesehatan dengan kejadian scabies. Hasil penelitian menunjukkan kebiasaan mencuci tangan sebagai faktor yang paling dominan menekan kejadian Scabies dengan nilai p 0,030< 0,05 memiliki OR = 5,346 95% C.I.:1,180-24,232 yang berarti kebiasaan mencuci tangan berpeluang 5,346 kali mengurangi kejadian Scabies di Kabupaten Banyuasin. Kesimpulan: untuk mencegah dan mengurangi kejadian scabies perlu memperhatikan PHBS dan menciptakan lingkungan yang sehat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afraniza, Y. (2011). Hubungan Antara Praktik Kebersihan Diri dan Angka Kejadian Skabies di Pesantren Kyai Gading Kabupaten Demak. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.
Andrianto, S. (2011). Determinan Perilaku Apa Saja yang Berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada siswa SD/MI di Desa Rambipuji Kecamatan Rambipuji. Jember: Universitas Jember
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Azwar, S. (2003). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Anies. (2005). Mewaspadai Penyakit Lingkungan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Arifin, Zainal. 2013. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Baur B. (2012). The Patten of Dermatological Disorders among Patiens Attending the Skin O.P.D of A Tertiary Care Hospital in Kolkata, India. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences 3, 4-9. https://doi.org/10.9790/0853-0340409
Budiarto, E. (2003). Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC.
Cahyawati, I. N., & Budiono, I. (2011). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis pada Nelayan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6 (2), 134-141. https://doi.org/10.15294/kemas.v6i2.1766
Depkes RI. (2004). Indikator Indonesia Sehat 2010. Jakarta.
Depkes RI. (2009). Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2001. Buku Pedoman Pelaksanaan PHBS Bagi Pengelola Program di Wilayah Kabupaten dan Kota. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Djuanda. A. (2007). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima, cetakan kedua. Jakarta: FKUI
Djuwari. (2005). Dermatovenereologi, Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI
Darsono. (2003). Pedoman Pembinaan PHBS. Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Fauziah, S. (2004). Faktor yang Berhubungan dengan PHBS siswa di 2 Sekolah Dasar (dengan dan Tanpa Program PHBS) Kelurahan Lorok Pakjo Palembang. Tesis. Depok: PSIKM Program Pasca Sarjana UI.
Harahap. M. (2000). Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipokrates
Kamaruddin. (2009). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Ed.1. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Kemenkes RI. (2014). Booklet Pola Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Jakarta: Kemenkes Republik Indonesia.
Linda, A. (2010). Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Peserta Pendidikan Anak Usia Dini. Artikel Penelitian. Jakarta Utara: Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka
Lestari, F., Utomo, H. S. (2007). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Dermatitis Kontak pada Pekerja di PT. Inti Pantja Press Industri. Jurnal Makara Kesehatan, 11 (2), 61-68.
Mansyur. M. (2007). Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Penatalaksanaan Skabies Anak Usia Pra-Sekolah. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol. 57, No. 2, Februari 2007.
Martonah. (2003). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.
Mubarak, W. I., Chayatin, N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Nanda, M. (2014). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Dermatitis pada Santri di Pesantren Modern Al Mukhlishin Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi.Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam & Pariani. (2001). Metodologi Riset Penelitian. Edisi I. Jakarta: Infomedika
Raule, Jean Henry. (2004). Analisis Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga.
Santosa. (2002). Ramuan Tradisional Untuk Penyakit Kulit. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sarfiah, P. A. & Ririn, T. A. (2016). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Dermatitis Kontak Iritan pada Nelayan di Desa Lamanggau Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi Tahun 2016. Kesehatan Masyarakat Kakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.
Sastroasmoro. (1995). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara
Soeharsono. 2002. Zoonosiz Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia. Yogyakarta: Kanisius
Siswono. (2008). Pedoman Umum Pemberantasan Penyakit Lingkungan. Depkes RI: Jakarta
Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Sutanto I., Ismid I. S., Sjarifuddin P. K., & Sungkar S. (2008). Parasitologi kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Soemirat, J. (2011). Kesehatan Lingkungan. Revisi. Gadjah Mada University Press.
Tarwoto & Wartonah. (2003). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Medika.
Umar. (2009). Pengendalian Parasit dengan Genetik Host Resistance. Wartazoa. 14
Utomo. P. (2004). Pengendalian Parasit dengan Genetik Host Resistance. Wartazoa. 14 (4)
World Health Organization (WHO). (2005). Epidemiology and management of common skin disease in children in developing countries. Diakses dari https://apps.who.int/iris/handle/10665/69229
World Health Organization (WHO). (2005). WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care (Advance Draft): A Summary. Switzerland: WHO Press.
Published
2023-10-19
How to Cite
THERESIANA, Y., LESTARI NURJANAH, N., & WULANDARI, W. (2023). HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SERTA LINGKUNGAN SEHAT DENGAN KEJADIAN SCABIES DI KABUPATEN BANYUASIN. Journal of Nursing and Public Health, 11(2), 554-564. https://doi.org/10.37676/jnph.v11i2.5222
Section
Articles