ANALISIS EPIDEMIOLOGI, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN DALAM PENANGGULANGAN STUNTING (STUDI DI DAERAH TANAH HITAM KABUPATEN BENGKULU UTARA)
Abstract
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur dimana tinggi badan menurut umur berada di bawah minus 2 Standar Deviasi (<-2SD) dari standar median WHO. Angka stunting pada Balita di Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2018 sebesar 3,7%, kemudian terjadi penurunan angka stunting pada tahun 2019 sebesar 2,03% dan kembali menurun pada tahun 2020 sebesar 2,0%.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis epidemiologi, perilaku, dan lingkungan dalam penanggulangan stunting (Studi Di Daerah Tanah Hitam Kabupaten Bengkulu Utara). Metode:Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik Pengumpulan data dilakukan melalui observasi menggunakan lembar observasi dan wawancara mendalam menggunakan panduan wawancara. Teknik analisis data dalam tahap ini data diolah dan dianalisis dengan model analisis data berlangsung atau mengalir (flow model analysis). Hasil dan Pembahasan:Hasil analisis epidemiologi ditemukan faktor resiko di Desa Tanah Hitam salah satunya adalah riwayat penyakit infeksi dimana sebesar 50% balita pernah mengalami diare dan sebesar 87,5% balita pernah mengalami ISPA dengan gejala flu, batuk dan demam. Analisis prilaku dan lingkungan menunjukkan ibu-ibu yang memiliki balita memiliki pengetahuan kurang tentang stunting sebesar 100%, sebanyak 87,5% anggota keluarga memiliki kebiasaan merokok, terdapat 87,5% pola asuh pemberian makan yang kurang baik dan sebesar 100% ibu-ibu yang memiliki Balita sering mencuci tangan tapi tidak menggunakan sabun. Kesimpulan: Analisis Epidemiologi, Perilaku, Dan Lingkungan Dalam Penanggulangan Stunting berkaitan dengan riwayat penyakit infeksi (diare dan ISPA), pengetahuan ibu yang memiliki balita kurang, anggota keluarga yang merokok di dalam rumah, pola asuh pemberian makan yang kurang, dan CTPS yang tidak menggunakan sabun. Perlu dilakukan sosialisasi lebih lanjut mengenai stunting berkaitan dengan pengertian stunting, faktor resiko penyebab stunting, dampak, dan cara mencegah stunting.
Downloads
References
Agustia, A. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Tahun 2020. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/29420
Anggryni. M, Mardiah. W, Hermayanti.Y, Rakhmawati. W, Graha. G. Ramdhanie, Mediani. H.S. (2021). Faktor Pemberian Nutrisi Masa Golden Age dengan Kejadian Stunting pada Balita di Negara Berkembang Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 5 (2) Pages 1764-1776. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.967
Ayu, N., Eka, M., Komang, N., & Resiyanthi, A. (2020). Kejadian Stunting Berkaitan Dengan Perilaku Merokok Orang Tua. JJurnal Ilmu Keperawatan Anak, 3(2), 24-30. http://dx.doi.org/10.26594/jika.1.2.2020.%2024-30
Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara. (2021). Analisa Dan Publikasi Hasi Pengukuran Konvergensi Pencegahan DanPenurunan Stunting. Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara
Mentari, Suharmianti, and Agus Hermansyah. "Faktor-faktor yang berhubungan dengan status stunting anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja UPK puskesmas Siantan Hulu."Pontianak Nutrition Journal (PNJ) 1.1 (2019): 1-5. http://ejournal.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/PNJ
Margawati, A., & Astuti, A. M. (2018). Pengetahuan ibu, pola makan dan status gizi pada anak stunting usia 1-5 tahun di Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk, Semarang. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 6(2), 82-89. https://doi.org/10.14710/jgi.6.2.82-89
Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Media Gizi Indonesia, 10(1), 13-19. https://doi.org/10.20473/mgi.v10i1.13-19
Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rieneka Cipta. 2010.
Nasikhah, R., & Margawati, A. (2012). Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 24–36 bulan di Kecamatan Semarang TimurJournal of Nutrition College, vol. 1, no. 1, pp. 176-184, Oct. 2012. https://doi.org/10.14710/jnc.v1i1.738
Olii. R. E.P Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Minggir Kabupaten Sleman. Naskah Publikasi. 2019
Olsa, E. D., Sulastri, D., & Anas, E. (2018). Hubungan sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting pada anak baru masuk Sekolah Dasar di kecamanatan Nanggalo.Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), 523-529. https://doi.org/10.25077/jka.v6i3.733
Permatasari, D. F., & Sumarmi, S. (2018). Differences of born body length, history of infectious diseases, and development between stunting and non-stunting toddlers. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6(2), 182-191. https://doi.org/10.20473/jbe.V6I22018.182-191
Rahman, F. D. (2018). Pengaruh Pola Pemberian Makanan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe, Kasiyan, dan Puskesmas Sumberbaru Kabupaten Jember). The Indonesian Journal of Health Science, 10(1). http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/tijhs/article/view/1451
Rosiyati, Eka, et al. (2018)"Faktor Determinan yang Mempengaruhi Stunting pada Anak (usia 0-59 Bulan) di Beberapa Negara Asia Tenggara."Jurnal Kesehatan Komunitas 4.3 (2018).https://doi.org/10.25311/keskom.Vol4.Iss3.262
Welasasih, B. D., & Wirjatmadi, R. B. (2012). Beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi balita stunting. The Indonesian Journal of Public Health, 8(3), 99-104. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-2.%20Beberapa%20Faktor%20yang%20Berhubungan%20dengan.pdf
An author who publishes in the Journal of Nursing and Public Health agrees to the following terms:
Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
Submission of a manuscript implies that the submitted work has not been published before (except as part of a thesis or report, or abstract); that it is not under consideration for publication elsewhere; that its publication has been approved by all co-authors. If and when the manuscript is accepted for publication, the author(s) still hold the copyright and retain publishing rights without restrictions. For the new invention, authors are suggested to manage its patent before published. The license type is CC-BY-SA 4.0.
Journal of Nursing and Public Health is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
Share — copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt — remix, transform, and build upon the material
for any purpose, even commercially.
The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.