ANALISIS KEPADATAN JENTIK NYAMUK AEDES SP DI KELURAHAN KANDANG KOTA BENGKULU
Abstract
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok. Indonesia kecuali di tempat ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan air laut. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk diketahui faktor resiko kejadian penyakit Demam Berdarah (Dengue) di Kelurahan Kandang Kota Bengkulu. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskritif kuantitatif yaitu metode penelitian yang di lakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang kepadatan jentik nyamuk dan lingkungan perumahan di wilayah Kandang Kota Bengkulu Tahun 2017 secara objektif kemudian di analisi. Kepadatan penghui rumah yang memenuhi syarat sebanyak 90,62% , Kepadatan jentik nyamuk nilai HI adalah 90,6%,CI 70,98% dan BI 78,23% dikatakan kepadatan tinggi. Pemberantasan sarang nyamuk yang kurang baik sebanyak 90,62%. Diharapkan masyarakat bisa menjaga lingkungan yang sehat dan bersih supaya masyrakat lebih memperhatikan lingkungan sekitar rumah supaya tidak terkena penyakit Demam Berdarah Dengue.
Downloads
References
Ahmad, F., (2012). Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dengan kejadian Tubekolosis di wilayah kerja Sukamerindu Kota Bengkulu tahun 2012.kti. Poltekkes Kemenkes. Bengkulu
Akhsin, (2011). Parasitologi Untuk Keperawatan, Kesehatan Masyarakat dan Teknik Lingkungan. Yogyakarta: Nuha Medika
Chayati,( 2006). Dinamika Aedes Aegypti Sebagai Vektor Penyakit. Jurnal KesehatanKEMAS - Volume 2 / No. 1 / Juli - Desember 2006
Djunaedi, D.(2006),. Demam Berdarah [Dengue DBD] Epidemiologi, Imunopatologi, Patogenesis, Diagnosis dan Penatalaksanaannya. Malang: UMM Press.
Depkes RI,( 2005). Waspada Demam Berdarah. Jakarta: Depkes RI
Depkes RI (2005). Pencegahan dan Pemberatasan Demam Berdarah Dengue di Indonesi, Depertemen Kesehatan RI, Jakarta
Depkes RI, (2006). DBD Di Indonesia. Di unduh dari http://www.depkes.go.id. . Tanggal 25 Januari 2017 pukul 08:53 WIB.
Depkes RI (2004 ). Surveilans Epidemiologi Penyakit ( PEP ), Panduan Praktis, Depertemen Kesehatan RI, Jakarta.
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, (2007), Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2006, Makassar.
Dinas kesehatan Provinsi Kota Bengkulu, (2014). Profil Kesehatan Provinsi BengkuluTahun 2013. Bengkulu.
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu,( 2014). Profil kesehatan provinsi Bengkulu Tahun 2013.Bengkulu:Dinas Kesehatan Kota Bengkulu
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu,( 2015). Profil Kesehatan Kota Bengkulu Tahun (2014). Bengkulu: Dinas Kesehatan Kota Bengkulu
Dirjen P2PL Depkes RI, 2008
Gama & Betty, (2010), analisis faktor resiko kejadian Demam Berdarah Dengue di Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali. vol 5, no 2 oktober 2010.
Ginanjar,( 2008). Demam Berdarah. Jakarta: PT. Bintang Pustaka.
Ginanjar,( 2008). Demam Berdarah. Yogyakarta : ( PT. Bentang Pustaka ).
Gillot, (2005).Morfologi dan Daur Hidup Nyamuk DBD. Di unduh dari https://www.google.com/search?q=morfologi+dan+daur+hidup+nyamuk+dbd&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en- tanggal 25 Januari 2017 pukul 09:25 WIB.
Hastuti ,O.(2008). Demam Berdarah Dengue. Yogyakarta :kanisius
Jamaludin, S., (2013). Efektivitas Pemberian Ekstrak Ethanol 70 Daun Kecombran (Etlinegara Elatior) Terhadap Larva Instar III Aedes aegypti Sebagai Biolarvasida Potensial (skripsi). Fakultas Kepeguguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Lampung. Lampung
Jevuska, (2012). Definisi, Penyebab dan Gejala DBD. Di unduh dari http://sciencelessontogether.blogspot.com/2013/05/demam-berdarah-definisi-penyebab-gejala.html tanggal 26 Januari 2017 pukul 09:19 WIB
Kemenkes RI,( 2013). Pedoman Pengendalan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Kemenkes RI : Jakarta: Dirjen P2PL.
Kristina, dkk.,( 2005). Kajian Masalah Kesehatan Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Badan Peneliti dan pengembangan Kesehatan Depkes R I.
Maya, (2009).Gejala Demam Berdarah. Di unduh dari http://gejalademamberdarah.com/penularan-virus-dengue/ tanggal 21 Januari 2017 pukul 19:00 WIB.
Maya Sari, (2009). Journal Kedokteran, Minggu 29 Maret 2009.Demam Berdarah Dengue (DBD) diaksesdari http://journaldbd.-dbd.
Nadezul, H. (2007). Cara Mudah Mengalahkan Demam Berdarah. Jakarta: Kompas.
Notoadmodjo, (2007). Pengertian Pengetahuan. Di unduh dari https://shahibul1628.wordpress.com/2012/02/24/pengertian-pengetahuan/ tanggal 23 Januari 2017 pukul 16:46 WIB.
Satria, ( 2009). Demem Berdarah Perawatan dirumah dan dirumah sakit. Jakarta: Puspa Swara.
Sudrajat SB, (2008). Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyebab dan Perantara Penularan Manifestasi Penyakit Pencegahan dan Pengobatan. Di unduh dari http://_purnamas.blogspot.com/2008/08/info-demam-berdarah.html tanggal 16 Januari 2017 pukul 19:55 WIB.
Sudrajat SB, (2008). Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyebab dan Perantara Penularan Manifestasi Penyakit Pencegahan dan Pengobatan. Di unduh dari http://_purnamas.blogspot.com/2008/08/info-demam-berdarah.html tanggal 07 Januari 2017 pukul 19:55 WIB.
An author who publishes in the Journal of Nursing and Public Health agrees to the following terms:
Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
Submission of a manuscript implies that the submitted work has not been published before (except as part of a thesis or report, or abstract); that it is not under consideration for publication elsewhere; that its publication has been approved by all co-authors. If and when the manuscript is accepted for publication, the author(s) still hold the copyright and retain publishing rights without restrictions. For the new invention, authors are suggested to manage its patent before published. The license type is CC-BY-SA 4.0.
Journal of Nursing and Public Health is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
Share — copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt — remix, transform, and build upon the material
for any purpose, even commercially.
The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.