PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI MANJAKANI (QUERCUS INFECTORIA GALL)TERHADAP BAKTERI VAGINOSIS DAN CANDIDA PENYEBAB KEPUTIHAN (LEUKORRHEA)
Abstract
Keputihan merupakan hal yang kerap dikeluhkan seorang wanita. Lebih dari 75% wanita dewasa pernah mengalami keputihan sepanjang siklus hidupnya. Penggunaan antibiotik secara sembarangan dan meluasnya penggunaan obat antimikroba untuk terapi atau profilaksis dalam pengobatan penyakit menular telah menyebabkan peningkatan jumlah resistensi mikroba, sehingga mengharuskan kita mencari alternative obat-obatan untuk antimikroba baru, zat-zat ini dapat berasal dari sumber-sumber alam termasuk tanaman Manjakani. Manjakani (Quercus infectoria Gall) tanaman tradisional yang diyakini memiliki banyak manfaat besar bagi kesehatan organ intim wanita. Secara Farmakologi manjakani diklaim memiliki berbagai aktivitas biologis seperti efek astringent, anti diabetes, anti tremorine, anestesilokal, antipiretik, anti-inflamasi, anti bakteri, anti jamur, anti virus dan banyak lagi. Skrining fito kimia manjakan menunjukkan adanya kandungan fenol, flavonoid, steroid, triterpen, tanin, saponin dan alkaloid serta zat lainnya. Manjakani telah dilaporkan dapat juga digunakan untuk penyembuhan luka, sebagai local agen anestesi pada periode pasca-partum, pengobatan dan pencegahan keputihan, pengobatan pada radang gigi dan mulut serta kesehatan tulang. Metode yang digunakan adalah studi tinjauan literatur (literature review) yang mencoba menggali bagaimana ektrak biji manjakani dapat mengatasi mikroba penyebab keputihan. Sumber untuk melakukan tinjauan literatur ini meliputi studi pencarian sistematis database terkomputerisasi (Pubmed, Hindawi, Google Scholer) dalam bentuk jurnal penelitian yang berjumlah 26 jurnal. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh ektrak manjakani terhadap penghambatan pertumbuhan mikroba akibat keputihan.