EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN (AKSI 2) KONVERGENSI DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN

  • MUHAMMAD SOLID ALIDI PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS INDONESIA MAJU, JAKARTA
  • M. SHUBUH PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS INDONESIA MAJU, JAKARTA
  • DUSIRIAH DUSIRIAH PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS INDONESIA MAJU, JAKARTA
Keywords: Kebijakan Stunting, Konvergensi, Perencanaan & Penganggaran

Abstract

Latar belakang: Upaya percepatan penurunan stunting akan lebih tepat apabila dilakukan secara terintegrasi, holistik dan konvergensi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari tingkat desa sampai pusat. Tujuan penelitian ini untuk menilai efektivitas program penanganan stunting dan mengkaji faktor penghambat tercapainya efektivitas program penanganan stunting melalui aksi dua konvergensi di kabupaten Bengkulu Selatan. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif dengan sumber data sekunder dan primer dengan melakukan analisis terhadap kelengkapan dokumen Aksi 2 dan wawancara mendalam kepada stakeholder. Hasil : Temuan dari penelitian ini bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan didalam melaksanakan program percepatan penurunan stunting sudah sesuai Perpres 72/2021 tentan percepatan penurunan stunting dan Perka BKKBN tentang RAN PASTI serta didalam penyusunan rencana kegiatan pada Aksi 2 Konvergensi stunting sudah sesuai kode nomenklatur program/kegiatan yang relevan terhadap seluruh indikator dalam penyusunan rencana kegiatan pada Aksi 2. Kesimpulan: Program percepatan penurunan stunting dengan pendekatan penyusunan rencana kegiatan (aksi 2) konvergensi stunting di kabupaten Bengkulu Selatan sudah berjalan dengan efektif sesuai dengan standar dan indikator dan output yang telah ditetapkan. Namun, masih ditemukannya hambatan antara lain perbedaan persepsi, tagging pendanaan yang bersumber dari APBD atau APBN dan sumber lainnya, optimalisasi Tim Pendamping Keluarga (TPK), serta ketepatan dalam pencataan dan pelaporan, serta ego sektoral dan program dari masing-masing OPD.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alidi M.S. 2024. “Efektifitas Pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan”. Hasil Wawancara Pribadi: 13 Januari 2024, Universitas Indonesia Maju
Andjar, Prasetyo., Nana, Noviana., Weni, Rosdiana., Makhdonal, Anwar., Hartiningsih., Hendrixon., Bekti, Putri, Harwijayanti., Mochammad, Fahlevi. (2023). Stunting Convergence Management Framework through System Integration Based on Regional Service Governance. Sustainability. 10.3390/su15031821
Bappenas. Petunjuk Teknis Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten Kota.; 2019
Balitbang Kemenkes RI. HASIL UTAMA RISKEDAS 2018.; 2018
Bappenas. Petunjuk Teknis Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten Kota.; 2019
Balitbang Kemenkes RI. HASIL UTAMA RISKEDAS 2018.; 2018
Black, R. E., Williams, S. M., Jones, I. E., & Goulding, A. (2002). Children who avoid drinking cow milk have low dietary calcium intakes and poor bone health. The American journal of clinical nutrition, 76(3), 675-680.
Dewi, Marhaeni, Diah, Herawati., Deni, Kurniadi, Sunjaya. (2022). Implementation Outcomes of National Convergence Action Policy to Accelerate Stunting Prevention and Reduction at the Local Level in Indonesia: A Qualitative Study. International Journal of Environmental Research and Public Health. 10.3390/ijerph192013591
Dewey, K.G., & Begum., K. Long-term consequences of stunting in early life. Maternal and Child Nutrition (2011), 7 (Suppl. 3), pp. 5–18. 10.1111/j.1740-709.2011.00349.x
Kemenkes, RI.2022.Riset Kesehatan Dasar 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan menteri kesehatan Repubik Indonesia nomor 39 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI; 2016. p. 1–165.
Kementerian Dalam Negeri (2023), E-Monev pemantauan 8 (delapan) Aksi Konvergensi. diakses pada 28 Februari 2024, https://www.aksi.bangda.kemendagri.go.id/emonev/dashboard/
Kemenkes RI (2022). Buku Saku: Hasil Survai Status Gizi Indoensia (SSGI) 2022. Badan kebijakan pembangunan Kesehatan. Jakarta
Lubis, H. S., & Husaini, M. (2009). Teori Organisasi : Suatu Pendekatan Makro. Pusat Antar Ilmu-ilmu Sosial UI.
Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi (GP Press Group)
Moch., Farhan, Hermawan., Eka, Purna, Yudha., Kuswarini, Kusno., Adi, Tahir, Nugraha. (2023). Konvergensi aktor kelembagaan dalam penanganan stunting di kabupaten sumedang. Mimbar agribisnis, doi: 10.25157/ma.v9i1.8968
Multicentre Growth Reference Study. (2010). WHO Child Growth Standards based on length / height , weight and age. 76–85. https://doi.org/10.1080/080353 20500495548
Pasolong, H. (2007). Teori Administrasi Publik. ALFABETA.
Permanasari, Y., Permana, M., Pambudi, J., Rosha, B. C., Susilawati, M. D., Rahajeng, E., ... & Prasodjo, R. S. (2020). Tantangan Implementasi Konvergensi pada Program Pencegahan Stunting di Kabupaten Prioritas. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 30(4).
Pusdatin Kemenkes, RI 2016. Pusat Data dan Informasi Selanjutnya, Kementerian Kesehatan
Rika, Yulia, Iryani., Sri, Maulidiah., Khairul, Rahman., Panca, Setyo, Prihatin., Ranggi, Ade, Febrian. (2022). Capacity of community government in convergence stunting prevention in Sinaboi countries Sinaboika district, Rokan Hilir district. International Journal of Health Sciences (IJHS), doi: 10.53730/ijhs.v6ns4.5595
Syahrir, Syahrir., Idris, Idris., Nurul, Fuady, Fitryani, A. (2023). Implementation of Stunting Convergency Actions to the Coverage of Nutrition Sensitive Intervention Programs. Jurnal Ilmiah kesehatan, doi: 10.36590/jika.v5i1.527
Suprihartono, E., Bakhri, M. S., & Hidayat, M. (2019). Non Cost Recovery Project: Kasus Stunting di Indonesia.
Siagian, S. P. (2002). Manajemen Sumberdaya Manusia. Bumi Aksara.
Stewart, C. P., Iannotti, L., Dewey, K. G., Michaelsen, K. F., & Onyango, A. W. (2013). Contextualising complementary feeding in a broader framework for stunting prevention. 9, 27–45. https://doi.org/10.1111/mcn.12088
Teguh, Suharto., Asriwati, Amirah., Rizki, Ichwansyah. (2022). Implementation of Convergence Action to Accelerate Stunting Reduction in Labuhan Batu Regency, North Sumatra. Journal of Community Health Provision, doi: 10.55885/jchp.v2i3.142
Wüstefeld, M., Marzara, S., & Korenromp, E. (2015). Nutrition Targets and Indicators for the Post-2015 Sustainable Development Goals. SCN News, 41, 37-43.
WHO (2021). Global Nutrition Target 2025 Stunting: Policy brief. Departement of Nutrition For Health and Development. Geneva, Switzerlan
Yuliana, Yuliana., Hasanudin, Nuru., Berlian, Kando, Sianipar. (2022). Kejadian Stunting Berhubungan dengan 8 Aksi Konvergensi. Jurnal Keperawatan Silampari. 10.31539/jks.v6i1.4221
Published
2025-04-30
How to Cite
ALIDI, M., SHUBUH, M., & DUSIRIAH, D. (2025). EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN (AKSI 2) KONVERGENSI DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN. Journal of Nursing and Public Health, 13(1), 1-11. https://doi.org/10.37676/jnph.v13i1.8469
Section
Articles