STUDI KUALITATIF KELELAHAN KERJA PADA SOPIR BUS DI TERMINAL TIPE A BATOH KOTA BANDA ACEH

  • RINDU TRIDIKA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
  • ANWAR ARBI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
  • DEDI ANDRIA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
  • DEDI ANDRIA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
Keywords: Kelelahan Kerja, Umur, Waktu Istirahat, Jumlah Hari Kerja, Shift Kerja, Beban Kerja, Sopir Bus

Abstract

Pendahuluan: Kelelahan kerja berhubungan dengan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan dari suatu pekerjaan termasuk sopir bus. Hal ini dapat dipicu oleh jam kerja yang panjang, aktivitas fisik dan mental yang berkepanjangan, kurangnya waktu istirahat, tidak cukup istirahat, stress yang berlebihan, kondisi kesehatan kronis, pekerjaan berulang-ulang, atau kombinasi dari semua faktor tersebut. Metode: Penelitian ini bersifat kualitatif dengan informan berjumlah 7 orang yaitu 1 sopir bus Putra Pelangi, 1 sopir Bus Sempati Star, 1 sopir Bus Harapan Indah, 1 sopir Bus JRG 99, 1 sopir Bus PMTOH, 1 sopir Bus Anugrah dan 1 sopir Bus Pusaka. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa umumnya, sopir bus memiliki usia antara 27 hingga 51 tahun dengan masa kerja dari 3 hingga 22 tahun. Waktu istirahat mereka tidak selalu teratur dan tergantung pada jadwal perjalanan serta kondisi fisik, dengan beberapa sopir beristirahat setelah tugas pembersihan kendaraan atau saat menunggu pergantian shift. Solusi untuk kelelahan termasuk istirahat yang cukup, konsumsi vitamin, dan manajemen stres serta kelelahan yang bijaksana. Kesimpulan : Dari penelitian ini adalah Kelelahan kerja memiliki dampak signifikan terhadap performa kerja sopir, termasuk menurunnya konsentrasi, peningkatan risiko kecelakaan, dan penurunan kualitas pelayanan kepada penumpang. Disarankan agar manajemen memperhatikan penjadwalan istirahat yang lebih teratur dan memastikan adanya waktu istirahat yang cukup. Selain itu, menyediakan fasilitas kesehatan dan dukungan psikologis dapat membantu mengurangi kelelahan dan meningkatkan kinerja sopir.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aceh Kini News. (2022).
Asfian. (2016) Psikologi sosial suatu penganta Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Azwar. (2018) Penyusunan skala psikologi (Edisi 2) Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Barron, A. L. (2014) Driver fatigue: The road to danger Wisconsin: National Bus Trader.
Brown. (2014). Driver fatigue, Journal Ergonomic
Budiono. (2018) Higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan kerja, keselamatan kerja Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Canadian Centre for OHS. (2017) Fatigue
Castro, J. R., & Loureiro, J. G. (2014). Tiredness and sleepiness in bus drivers and road accident in Peru: Quantitative study.
Department of Health, NSW. (2017) Fatigue preventing & managing work-related fatigue: Guidelines for the NSW Public Health System Sydney: NSW Health.
Dinges. (2015). Overview of sleepiness and accident Journal of Sleep Research University of Applied Sciences, Schmalkalden, Germany.
Elizabeth. (2018) Driver aggression: The role of personality, social characteristics, risk, and motivation Federal Office of Road Safety, Monash University.
Erawan. (2019) Ergonomi, lingkungan kerja dan kesehatan [Online Journal].
Frilly. (2016) Kelelahan kerja kronis: Kajian terhadap kelelahan kerja, penyusunan alat ukur serta hubungannya dengan waktu reaksi dan produktivitas kerj [Disertasi]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Hadju, V. (2015) Dasar-dasar gizi Makassar: UNHAS Press.
Hasan, I. M. (2019) Metode penelitian dan aplikasinya Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hikmawati. (2018). Faktor yang berhubungan dengan kelelahan pekerja.
Houston. (2017). The aggressive driving behaviour scale: Developing a self.
Houston. (2018). The aggressive driving behavior scale: Developing a self-report measure of unsafe driving North American Journal of Psychology (NAJP).
Kementerian Tenaga Kerja. (2019) Training material keselamatan dan kesehatan kerja bidang keselamatan kerja Jakarta: Departemen Tenaga Kerja.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi. (2017) Laporan investigasi dan penelitian kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan Jawa Timur: Kementerian Perhubungan.
Kompasiana. (2022) Belajar kepada Sumber Kencono Kompasiana.com.
Muhammad Fadel. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kelelahan kerja pada sopir bus terminal Parepare.
Occupational Health Clinics for Ontario Workers Inc. (2020) Shiftwork: Health effects & solutions Ontario: Occupational Health Clinics for Ontario Workers Inc.
Palimbong, T. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kelelahan kerja pada sopir bus PT. Nusa Indah (Persero) Terminal BBM Makassar. [Jurnal]. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Riyadina, W., Suharyanto, F. X., & Tana, L. (2016). Keluhan nyeri muskuloskeletal pada pekerja industri di kawasan industri Pulo Gadung Jakarta. [Online Journal].
Setiawaty. (2018) Kelelahan kerja kronis: Kajian terhadap kelelahan kerja, penyusunan alat ukur serta hubungannya dengan waktu reaksi dan produktivitas kerja [Disertasi]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Suma’mur. (2016) Higiene perusahaan dan kesehatan kerja (Hiperkes) Jakarta: Sagung Seto.
Surat Keterangan tentang Penyelenggaraan Pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Jalan. (2014). Jakarta: Dirjen Perhubungan Darat.
Tarwaka. (2014) Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja, dan produktivitas Surakarta: UNIBA Press. Tribun News. (2022)
WorkSafe BC. (2015) Fatigue survey of BC truck drivers Kanada: WorkSafeBC.
Published
2024-10-27
How to Cite
TRIDIKA, R., ARBI, A., ANDRIA, D., & ANDRIA, D. (2024). STUDI KUALITATIF KELELAHAN KERJA PADA SOPIR BUS DI TERMINAL TIPE A BATOH KOTA BANDA ACEH. Journal of Nursing and Public Health, 12(2), 513-521. Retrieved from https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jnph/article/view/7408
Section
Articles