ANALISIS KEJADIAN EFEK SAMPING OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI KOTA BENGKULU
Abstract
Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang merupakan penyebab utama kesehatan yang buruk dan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. TBC disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Tujuan: Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran efek samping penggunaan obat anti tuberculosis (OAT) pada pasien tuberculosis di RSUD M. Yunus kota Bengkulu tahun 2022. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan jenis observasional deskriptif dengan pendekatan secara cross-sectional, dimana data penelitian dari data primer diperoleh dari kuisioner menggunakan aplikasi google form yang diberikan kepada pasien dan data sekunder terkait identitas diperoleh pada rekam medik di RSUD Dr. M. Yunus kota Bengkulu tahun 2022. Hasil: usia terbanyak adalah 17-45 tahun sebanyk 18 responden, sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 responden, dan sebagian besar juga responden berobat pada kategori I yaitu selama 6 bulan (terdiri dari fase intensif 2 bulan dan lanjutan 4 bulan) sebanyak 19 responden. Efek samping terbanyak dialami oleh pasien yaitu urin kemerahan dan merasa mual sebanyak 20 responden. Kesimpulan: Efek samping terbanyak dialami oleh pasien yaitu urin kemerahan dan merasa mual dan terbanyak kedua yaitu merasa tidak nafsu makan.
Downloads
References
Dasopang, E. S., Hasanah, F., Nisak, C., & Tjut. (2019). Analisis Deskriptif Efek Samping Penggunaan Obat Anti Tuberculosis Pada Pasien TBC Di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Jurnal Penelitian Farmasi Herbal.
Dirjen P2P. (2023). Laporan Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2022. Kemenkes RI, 1–147. https://tbindonesia.or.id/pustaka_tbc/laporan-tahunan-program-tbc-2021/
Kemenkes RI. (2014). Kemenkes RI Nomor HK. 02. 02/MENKES/305/2014 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberculosis. In Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberculosis. In Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Masdidik. (2020). Studi Kasus Peran Pengawas Menelan Obat (OAT) Dalam Kepatuhan Minum Obat Penderita TB Puskesmas Kaputih Surabaya.
Musdalipah, Eny Nurhikma, M. F. (2018). Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis ( Oat ) Dan Penanganannya Pada Pasien Tuberkulosis ( Tb ) Di Puskesmas Perumnas Kota Kendari. Jurnal Imiah Manuntun.
Nurjana, M. A. (2015). Faktor Risiko Terjadinya Tubercolosis Paru Usia Produktif (15-49 Tahun) di Indonesia. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.
Suarni, E., Rosita, Y., & Irawanda, V. (2019). Implementasi Terapi DOTS (Directly Observed Treatment Short- Course) pada TB Paru di RS Muhammadiyah Palembang. Syifa’ MEDIKA: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan.
World Health Organization. (2021). Global Tuberculosis Report 2021.
Copyright (c) 2024 VELLIA RANDITA PUTRI, ZAMHARIRA MUSLIM, AVRILYA IQORANNY SUSILO
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
An author who publishes in the Journal of Nursing and Public Health agrees to the following terms:
Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
Submission of a manuscript implies that the submitted work has not been published before (except as part of a thesis or report, or abstract); that it is not under consideration for publication elsewhere; that its publication has been approved by all co-authors. If and when the manuscript is accepted for publication, the author(s) still hold the copyright and retain publishing rights without restrictions. For the new invention, authors are suggested to manage its patent before published. The license type is CC-BY-SA 4.0.
Journal of Nursing and Public Health is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
Share — copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt — remix, transform, and build upon the material
for any purpose, even commercially.
The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.