POLA ASUH, POLA MAKAN DAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN STUNTING

  • WULAN ANGRAINI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
  • FITRIANA FIRDAUS PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
  • BINTANG AGUSTINA PRATIWI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
  • OKTARIANITA OKTARIANITA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
  • HENNI FEBRIAWATI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
Keywords: Kelembaban, Kepadatan Hunian, Pola Asuh, Stunting

Abstract

Pendahuluan: Balita di Indonesia angka prevalensi stunting pada angka 36,8%,, pada tahun 2013 menningkat kembali pada angka 37,2% serta meningkat kembali pada tahun 2016 27,5% dan pada tahun 2017 meningkat kembali menjadi 29,6%. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya pola asuh, pola makan, dan kondisi lingkungan fisik dengan kejadian stunting Kabupaten Bengkulu Tengah. Metode: penelitian dengan metode analitik pendekatan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 73 sampel. Penarikan sampel dengan simple random sampling. Analisis data secara univariat dan bivariate menggunakan chi-square. Hasil dan Pembahasan: analisis bivariat menunjukan ada hubungan variabel pola asuh (p value = 0,024), kondisi lingkungan fisik (kelembaban) (pvalue =0,024), kondisi lingkungan fisik (kepadatan hunian) dengan kejadian stunting (pvalue=0,046). Sedangkan tidak ada hubungan Pola makan (p value = 0,067), kondisi lingkungan fisik (pencahayaan) (pvalue = 0,072), kondisi lingkungan fisik (ventilasi) (pvalue = 0,118) dengan stunting. Kesimpulan: Ada hubungan pola asuh, konsisi lingkungan fisik (kelembaban, kepadatan hunian) dengan stunting sedangkan pola makan kondisi fisik (pencahayaan dan ventilasi) tidak ada berhubungan dengan stunting. Peningkatan pemahaman dalam pola asuh, menjaga lingkungan fisik dari segi kelembaban dan kepadatan hunian menjadi faktor pendukung dalam mencegah kejadian stunting.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amalia, L. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Memilih Penolong Persalinan. Universitas Negeri Gorontalo.
Angraini, W., Amin, M., Pratiwi, B. A., Febriawati, H., & Yanuarti, R. (2021). Pengetahuan Ibu, Akses AIr Bersih dan Diare dengan Stunting di Puskesmas Aturan Mumpo Bengkulu Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa, 8(1), 92–102.
Angraini, W., Amrullah, H., Febriawati, H., & Yanuarti, R. (2021). Faktor Pendukung Pendewasaaan Usia Perkawinan. Jurnal Bidan Cerdas, 3(4), 159–167. https://doi.org/10.33860/jbc.v3i4.535
Angraini, W., Febriawati, H., & Amin, M. (2022). Akses Jamban Sehat pada Balita Stunting. Jurnal Keperawatan Silampari, 6(1), 117–123. https://doi.org/https://doi.org/10.31539/jks.v6i1.4069 AKSES
Angraini, W., Pratiwi, B. Ag., Amin, M., Yanuarti, R., Febriawati, H., & Shaleh, M. I. (2020). Edukasi Kesehatan Stunting di Kabupaten Bengkulu Utara. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 14(1), 30–36.
Anugraheni, H. S. (2019). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Journal Of Nutrition College, 1(1).
Atin Nurmayasanti, & Trias Mahmudiono. (2019). Status Sosial Ekonomi dan Keragaman Pangan Pada Balita Stunting dan Non-Stunting Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk . Amerta Nutrition, 3(2), 114–121. https://doi.org/10.2473/amnt.v3i2.2019.114-121
Azmy, U., & Mundiastuti, L. (2018). Konsumsi Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non-Stunting di Kabupaten Bangkalan. Amerta Nutrition, 292–298. https://doi.org/10.20473/amnt.v2.i3.2018.292-298
Dawile. (2013). Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkolusis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tobelo,Kabubaten Halmahera Utara. Universitas Tanjungpura Pontianak.
Dayuningsih, Permatasari, T. A. E., & Supriyatna, N. (2020). Pengaruh Pola Asuh Pembrian Makan terhadap Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 14(2), 3–11.
Femidio, M., & Muniroh, L. (2020). Perbedaan Pola Asuh dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non-Stunting di Wilayah Pesisir Kabupaten Probolinggo. Amerta Nutrition, 4(1), 49–57. https://doi.org/10.2473/amnt.v4i1.2020. 49-57
Iqbal, D. (2014). Pengaruh Kepadatan Hunian, Jenis Lantai, Jenis Dinding, Ventilasi, Pencahayaan, Kelembaban, Merokok, Bahan Bakar Rumah Tangga, Pembersih Perabot DanLantai, Serta Pengetahuan Rumah Sehat TerhadapKejadian Stunting di Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang. . . Jurnal Kesehatan., 3(4).
Kemenkes. (2018). Cegah stunting dengan perbaikan pola makan,pola asuh dan sanitasi. P2PTMKemenkesRI.
Kemenkes RI. (2018). Situasi Balita Pendek, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Khuzaimah, U., Baliwati, Y. F., & Tanziha, I. (2021). Peranan Pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Penanganan Gizi Kurang di Provinsi Jawa Barat. Amerta Nutrition, 5(3), 196–210. https://doi.org/10.20473/amnt.v5i3.2021.196-210
Kristiani, R., Mundiastuti, L., & Mahmudiono, T. (2019). Perbedaan Kadar Zinc Rambut dan Asupan Makan pada Balita Stunting dan Non-Stunting di Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk. Amerta Nutrition, 3(1), 4–32. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20473/amnt.v3i1.2019.24-32
Losong, N. H. F., & Adriani, M. (2017). Perbedaan Kadar Hemoglobin, Asupan Zat Besi, dan Zinc pada Balita Stunting dan Non Stunting. Amerta Nutrition, 1(2), 117. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i2.6233
Musyayadah, & Adiningsih, S. (2019). Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga dan Frekuensi Diare dengan Stunting pada Balita di Kampung Surabaya. Amerta Nutrition, 3(4), 257–262. https://doi.org/10.2473/amnt.v3i4.2019. 257-262
Oktiva, B. R., & Adriani, M. (2017). Perbedaan Kadar Zinc Rambut pada Anak Stunting dan Non Stunting Usia 12-24 Bulan di Kelurahan Tambak Wedi Kenjeran, Surabaya. Amerta Nutrition, 1(2), 133–142. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i2.6236
Pujiati, W., Nirnasari, M., & Rozalita. (2021). Pola Pemberian Makan dengan Kejadian Stunting pada Anak Umur 1-36 Bulan. Jurnal Menara Medika, 4(1), 28–35.
Ramadhani, F. N., Kandarina, B. I., & Gunawan, I. M. A. (2019). Pola Asuh dan Pola Makan Sebagai Faktor Risiko Stunting Balita Usia 6-24 Bulan Suku Papua dan non- Papua. BKM Journal of Community Medicine and Public Healt, 35(5), 175–183.
Saffira, K., Mursid, R., & Nurjazuli. (2015). Hubungan Kualitas Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Kesehatan dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Gondanglegi Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(1).
Sulistianingsih, A., & Sari, R. (2018). ASI eksklusif dan berat lahir berpengaruh terhadap stunting pada balita 2-5 tahun di Kabupaten Pesawaran. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 15(2), 45. https://doi.org/10.22146/ijcn.39086
Suryani, D., Yosephin, B., Miratulhaya, Dailin, Yandrizal, Bintang Agustina, P., & Angraini, W. (2018). Policy and Determinant Analysis in Effort to Control Stunting Case in Bengkulu Province. Indian Journal of Public Health Research and Development, 9(10), 17–22. https://doi.org/10.5958/0976-5506.2018.01308.6
Tsaralatifah, R. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Baduta di Kelurahan Ampel Kota Surabaya. Amerta Nutrition, 4(2), 171–177. https://doi.org/10.20473/amnt.v4i2.2020.171-177
WHO. (2018). Status Gizi Anak. World Health Organization.
Wulandari, R. C., & Muniroh, L. (2020). Hubungan Tingkat Kecukupan Gizi, Tingkat Pengetahuan Ibu dan Tinggi Badan Orang Tua dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya. Amerta Nutrition, 95–102. https://doi.org/doi: 10.20473/amnt. v4i2.2020.95-102 .
Yuniar, W. P., Khomsan, A., Dewi, M., Ekawidyani, K. R., & Mauludyani, A. V. R. (2020). Hubungan antara Perilaku Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Status Gizi Baduta di Kabupaten Cirebon. Amerta Nutrition, 4(2), 155–164. https://doi.org/10.20473/amnt.v4i2.2020.155-164
Zulaichoh. (2020). Hubungan Posisi Anak Dalam Keluarga Dengan Perkembangan Motorik Kasar Balita. NIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
Published
2023-10-19
How to Cite
ANGRAINI, W., FIRDAUS, F., PRATIWI, B., OKTARIANITA, O., & FEBRIAWATI, H. (2023). POLA ASUH, POLA MAKAN DAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN STUNTING. Journal of Nursing and Public Health, 11(2), 500-511. https://doi.org/10.37676/jnph.v11i2.5186
Section
Articles