FAKTOR RESIKO CARPAL TUNNEL SYNDROME  PADA PEMBUAT PEMPEK DI KOTA PALEMBANG

  • SUMITRO ADI PUTRA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN
  • SRI MARTINI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN
  • HERAWATI JAYA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN
  • SYOKUMAWENA SYOKUMAWENA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN
Keywords: Carpal Tunnel Syndrome, CTS, Pembuat Pempek

Abstract

Carpal Tunnel Syndrome adalah gangguan yang disebabkan oleh jeratan saraf medianus dalam terowongan karpal di pergelangan tangan dan memberikan banyak gejala  yang menyakitkan,  mati  rasa,  hyperesthesia  di  medianus  saraf  daerah dan merupakan salah satu jenis cumulative trauma disorders (CTD) yang paling cepat menimbulkan kelainan pada pekerja, berupa kecacatan selain menyebabkan nyeri, dapat pula membatasi fungsi-fungsi pergelangan tangan sehingga berpengaruh terhadap pekerjaan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan mengetahui factor resiko Carpal Tunnel Sydrome pada pembuat pempek di Kecamatan seberang Ulu I Kota Palembang tahun 2015. Penelitian  ini  merupakan  penelitian  kuantitatif  dengan  menggunakan  desain cross  sectional.  Sampel  pada  penelitian  ini  adalah  pembuat  pempek  di  kecamatan Seberang  Ulu  I  yang  memenuhi  kriteria  Inklusi  yang  telah  ditetapkan yaitu sebanyak 47 responden. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk melihat adanya hubungan usia, jenis kelamin, masa kerja dan lama kerja. Berdasarkan hasil analisis didapatkan factor usia, masa kerja dan lama kerja berhubungan  dengan  CTS,  sedangkan  jenis  kelamin  tidak berhubungan dengan CTS. Pada  penelitian  ini  disarankan  melakukan  pola  perubahan  pekerjaan  dengan penggunaan  tangan  dan  pergelangan  tangan  secara  berulang  yakni  waktu  istirahat  dan aktivitas juga menghindari penggunaan tangan secara berlebih sehingga rasa nyeri dapat diminimalkan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aripin, T. N., Rasjad, A., Nurimaba, N., Djojosugito, M. A., & Irasanti, S. N. (2019). Hubungan Durasi Mengetik Komputer dan Posisi Mengetik Komputer dengan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Karyawan Universitas Islam Bandung The Relationship of Computer Typing Duration and Computer Typing Position with Symptom of CTS. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS), 1(20), 97–101.
Agus. (2012). Carpal Tunnel Syndrome. In
Ali,  K,  M  dan  B.W.C   Sathiyasekaran  (2006).  Computer  professionals  and  Carpal  Tunnel Syndrome (CTS) dalam Internasional Journal of Occupation Safety and Ergonomics (JOSE)  .Chennai  (Madras).Departemen  of  Community  Medicine.  Sri  Rachmandra Medical Collage & Reasearch Institute. Vol. 12 No 3,319-32.
Aroory S, Spence R (2008). Carpal Tunnel Syndrome. J Ulster Medical; 77(1) 6-17.
AS, Y. A. (2013). Perancangan Aplikasi Berbasis Costumer Relationship Management (CRM) untuk IKM Tas Yanri di Bogor. Pekommas, 16(2), 131–144.
Bruske J, Bednarski M, Grzelec H, Zyluk A (2000). The usefulness of the Phalen test & the Hoffmann-Tinel   sign   in   the   diagnosis   of   carpal   tunnel   syndrome.   .   J   Acta orthopaedica Belgica 200 ;68(2) : 177-181.
Bahrudin, M. 2011.Carpal Tunnel Syndrome. Staff Pengajar FK UMM Medan.
Baker  LE,  Ehrenberg  RL  (1990)  Preventing  the  Work  related  Carpal  Tunnel  Syndrome: Physician reporting and Diagnostic Criteria. Ann Intern Meed, 112:317-319.
Budijanto, D. (2013). Populasi, Sampling, dan Besar Sampel. Kementerian Kesehatan RI. http://www.risbinkes.litbang.depkes.go.id/2015/wp-content/uploads/2013/02/SAMPLING-DAN-BESAR-SAMPEL.pdf
Davis, EL.Molly, K.K. et al. 2005. Carpal Tunnel Syndromes in Fundamentals of Neurologic disease. Demos Medical. New York.
Eka M,.Diagnosis dan terapi sindroma terowongan karpal,www residen neurologi fkui.com di unduh 14 maret 2010.
Gorsché R, Carpal Tunnel Syndrome (2001). The Canadian Journal of CME 2001;101-117.
Gempur  Santosa  (2004).  Manajemen  keselamatan  dan  Kesehatan  Kerja.  Jakarta  :prestasi Pustaka Publisher.
Hadriani P (2005). Bukan Kesemutan Biasa!. Tempo. 14 Februari 2005.
Hamidah Fadhil(1996). Laser dapat kurangi Nyeri pada Pergelangan Tangan. Diambil dar
http:// www.republika.co.id
Harsono.WR, Carpal Tunnal Sindroma at workers were exposed by Repeated Biomechanical Pressures at hand and wirst in Fire Industry RSIN company,1995.
Havard   of   Medical   School   (1998).Carpal   Tunnel   Syndrome.   Tifog.http   ://www.tifaq. com/htm.p.1-10.
Huldani. (2013). CARPAL TUNNEL SYNDROME Oleh : BANJARMASIN. 23.
Hobby JL, Watts C, Elliot D. Validity and responsiveness of the patient evaluation measure as an outcome measure for carpal tunnel syndrome. J Hand Surg [Br] 2005;30(4):350-354.
Kavimani, M., Suba Anandhi, K., & Jebakani, C. F. (2015). Carpal tunnel syndrome. In Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences (Vol. 6, Issue 2, pp. 619–622). https://doi.org/10.1097/00006534-196809000-00040
Kimura, I, & Ayyar, DR (1995).The carpal Tunnel Syndrome .Electrophysiologocal aspects of 369symtome ekstremitie.151-164.
Kurniawan  Bina  et  al.2008.  Faktor  Risiko  Kejadian  Carpal  Tunnel  Syndrome  (CTS)  pada Wanita Pemetik Melati di Desa Karangcengis, Purbalingga. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. Vol. 3, No. 1.
Katz  JN, Simmons BP. Carpal Tunnel Syndrome. N Engl J Med 2002;346;23:1807-11.
K. Steven, Feske , Cochrane TI(2007). Degenerative and compressive structure disoders. In : Goetz CG, editor, Textbook of clinical Neurology, Philadelphia; 3rd  ed :606-607.
Lawrwnce  J.Fine  LJ  Silverstein  BA  (1994).Work-related  Disorders  of  the  neck  and  Upper Extremity  in  :  Levy  BS  Wegman  DH  editor.occupational  health  3  rd  edition.  New York.USA: Little,brown and Company: 1994.p. 470-480
Moeliono  F.  Etiologi,  diagnosis  dan  terapi  sindroma  terowongan  karpal  (s.t.k)  atau  (carpal tunnel         syndrome/STK).        Neurona        1993;10:16-27.        16(3).p        225-36
Nurqotimah, Nana: Yuliani Setyaningsih dan Samsul Nur Hidayat (2008) . Hubungan Masa Kerja dan Lama Kerja dengan Kejadian Carpal tunnel Syndrom pada Operator Rental Komputer  di  Wilayah  Pleburan  Kota  Semarang.  Fakultas  Kesehatan  Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.Jakarta
Rambe AS (2004) . Sindroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome). USU digital library 2004.
Rosenbaum  RB,  Ochoa  JI  (1993).  Carpal  Tunnel  Syndrome  And  Other  Disorder  Of  The
Median Nerve. Boston: Butterworth-Heinemann;
Selviyati, V., Camelia, A., & Sunarsih, E. (2016). Analisis Determinan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Petani Penyadap Pohon Karet Di Desa Karang Manik Kecamatan Belitang Ii Kabupaten Oku Timur. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(3), 198–208.
Setyaningsih, Y., Jayanti, S., & Kurniawan, B. (2008). Faktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome ( CTS ) pada Wanita. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 3(1), 31–37.
Tana, L., Halim, F. S., Delima, & Ryadina, W. (2004). Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Garmen Di Jakarta. Indonesian Bulletin of Health Research, 32(2), 73–82.
Tana  L,  Halim  FX,  Delima,  Ryadima  W  (2005).  Carpal  tunnel  syndrome  pada  pekerja garmen di Jakarta. Buletin penelitian kesehatan. Vol.32,No.2,;73-82.
Wibowo  BS(2000).  Electrophysiological  evaluation  of  carpal  tunnel  syndrome  in  jakarta. Neurona ;18:24-6.
Yandri  Z  (2001).evaluasi  Pelaksanaan  Pemeriksaan  Kesehatan  Tenaga  Kerja  Indonesia. Seminar Sehari Nasional surveilans kesehatan Kerja.jakarta: 2001
Published
2023-05-20
How to Cite
PUTRA, S., MARTINI, S., JAYA, H., & SYOKUMAWENA, S. (2023). FAKTOR RESIKO CARPAL TUNNEL SYNDROME  PADA PEMBUAT PEMPEK DI KOTA PALEMBANG. Journal of Nursing and Public Health, 11(1), 284-292. https://doi.org/10.37676/jnph.v11i1.4142
Section
Articles