PENGARUH KARAKTER-5 DAN EXTERNAL CAUSE TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS FRAKTUR BERDASARKAN ICD-10

  • ARI HERISANDI PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAPTA BAKTI
  • DENO HARMANTO PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAPTA BAKTI
Keywords: Kode karakter ke-5 dan external cause, Fraktur

Abstract

Pentingnya kode karakter-5 dan ekternal cause pada kasus fraktur untuk memudahkan pengumpulan informasi terkait diagnosis maupun tindakan yang diperlukan dan pelaksanaan kodefikasi untuk sistem pembayaran serta bahan pelaporan morbiditas dan mortalitas. Berdasarkan survey awal terhadap 10 DRM rawat inap kasus fraktur di RSUD M. Yunus Bengkulu, terdapat 5 (50%) DRM tidak tepat kode karakter ke 5 dan 10 (100%) DRM tidak terisi kode external cause. Berdasarkan wawancara terhadap salah satu petugas coder, ketidakterisisan kode dikarenakan petugas menganggap pengisian kode external cause tidak penting. Tujuan ini untuk mengetahui Pengaruh Karakter-5 dan External Cause terhadap Keakuratan Kode diagnosis Fraktur Berdasarkan ICD-10 di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Metode ini adalah deskriptif yaitu mendeskripsikan hasil data yang diperoleh. 83 berkas rekam medis. Metode yang digunakan adalah observasi dengan menggunakan kuesioner dan chek list. Hasil : Dari 83 DRM terapat 55 (66,3%) kodefikasi fraktur tepat dan 28 (33,7%) kodefikasi fraktur tidak tepat., serta terdapat pengaruh antara Karakter-5 dan External Cause terhadap Keakuratan Kode diagnosis Fraktur dalam uji chi-square yaitu P = 0,014 < 0,05. Diharapkan petugas coder meningkatkan pengetahuan dalam kode karakter ke-5 dan external cause kasus fraktur dengan mengikuti seminar dan pelatihan. Serta kepala rekam medis mengharuskan petugas coder melaksanakan kodefikasi sesuai dengan aturan ICD-10.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amalia Puspita, Gita. 2018. Faktor Penyebab Ketidaktepatan Kode External Cause pada kasus Kecelakaan di RSUD Wates, (online), (http://info.rsudwates.id, diakses pada 14 Desember 2019).
Arrazi, Arbie. 2019. Pengaruh Gaji Dan Masa Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Tasikmalaya.
Arikunto,S. 2018. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Febri, Rudiansyah. 2014. Pengaruh Insentif, Tingkat Pendidikan Dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal manajemen. ISSN: 1987-6285.
Hafizah, Laila Hanin. (2018). Ketepatan Kodefikasi External Cause Kasus Cedera Kepala Ringan di UPTD RSUD Kota Salatiga. Semarang : Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang.
Hibatiwwafiroh. (2017). Ketepatan dan Kesesuaian Kode External Cause Kasus Kecelakaan Sepeda Motor Berdasarkan ICD-10 di RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman Yogyakarta, (online), (https://repository.unjaya.ac.id, diakses 14Desember 2019).
Ifalahma D (2013). Hubungan Pengetahuan Coder dengan Keakuratan Kode Diagnosis Pasien Rawat Inap Jaminan Kesehatan Masyarakat Berdasarkan ICD-10 Di RSUD Simo, Boyolali. Jurnal INFOKES. 3(2): 14-26.
Ismainar, Hetty. 2015. Manajemen Unit Kerja: Untuk Perekam Medis dan Informatika Kesehatan Ilmu Kesehatan Masyarakat Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish.
Janah, Friska M., Ibnu Mardiyoko, dan Dwi Astuti. 2015. “Hubungan Kualifikasi Coder Dengan Keakuratan Kode Diagnosis Rawat Jalan Berdasarkan ICD-10 Di RSPAU Dr. S Hardjolukito Yogyakarta”. Artikel Publish Ilmiah.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.HK.01.07/MENKES/312/2020 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. 2020. Jakarta: Depkes.
Kholifah, Aulia. 2020. Analisis Faktor Penyebab Kerusakan Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Universitas Airlangga. Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan. Vol. 1 No. 3 Juni 2020.
Mainun, Nur. 2018. Pengaruh Kompetensi Coder Terhadap Keakuratan Dan Ketepatan Pengkodean Menggunakan ICD-10 Di Rumah Sakit “X” Pekanbaru Tahun 2016. Jurnal Kesmas.
Maryati, Warsi. 2016. Hubungan Antara Ketepatan Penulisan Diagnosis Dengan Keakuratan Kode Diagnosis Kasus Obstetri Di RS Pku Muhammadiyah Sukoharjo. Jurnal Infokes Apikes Citra Medika 6(2):1–7.
Menkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2018 tentang Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI; 2018.
Notoatmodjo.(2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Nurayu, Aldisa. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Usia Dan Lama Menjadi Kader Posyandu Dengan Kualitas Laporan Bulanan Data Kegiatan Posyandu. Surakarta.
Octavianus, Wungow. 2018. Pengaruh Pengalaman Kerja Dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Telkom Indonesia Cabang Manado. Jurnal EMBA Vol.6 No.3 Juli 2018, Hal. 1758 – 1767.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis. 2013. Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. 2013. Jakarta.
Rochim. 2016. Faktor Penyebab Ketidakterisian Kode Diagnosis Karakter Ke-5 Dan Kode External Cause Pada Kasus Fraktur Di RS PKU Muhammadiyah Gamping Tahun 2016. Yogyakarta.
Ropyanto, C. B. (2013). AnalisisFaktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Fungsional Paska Open Reduction Internal Fixation (ORIF) Fraktur Ekstermitas. Jurnal Keperawatan Medikal Bedah. Volume 1, Nomor: 2, November 2013: 81 – 90.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Syah, M. Z. S. (2015). Manajemen Citra Kampung Jetis sebagai Sentra Batik di Sidoarjo. Available at: http://digilib.uinsby.ac.id/4126.
Tarwaka, PGDip.Sc.,M.Erg. (2017) : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja, Harapan Press. Surakarta.
Utami, Yeni Tri. (2015). Hubungan Pengetahuan Coder Dengan Keakuratan Kode Diagnosis Pasien Rawat Inap Jaminan Kesehatan Masyarakat Berdasarkan ICD-10 Di Rsud Simo Boyolali. Jurnal Infokes, Vol. 5 No. 1 Februari 2015.
WHO. (2010). International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems of 10th Revision (ICD-10) Volume 1 Tabular List. Geneva: WHO.
WHO. (2010). International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems of10th Revision (ICD-10) Volume 3 Alphabetica Index. Geneva: WHO.
Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja. Edisi Kedua. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Yani, S. J.A. 2017. “Ketepatan Pengodean Diagnosis Kasus Fraktur Pada Pasien Rawat Inap Di RSPAU Dr. S. Hardjolukito Yogyakarta.”
Published
2022-10-19
How to Cite
HERISANDI, A., & HARMANTO, D. (2022). PENGARUH KARAKTER-5 DAN EXTERNAL CAUSE TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS FRAKTUR BERDASARKAN ICD-10. Journal of Nursing and Public Health, 10(2), 233-241. https://doi.org/10.37676/jnph.v10i2.3202
Section
Articles