EDUKASI GIZI DALAM  PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN KELUARGA PADA BADUTA STUNTING

  • YANCE HIDAYAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
Keywords: Stunting, Edukasi Gizi, Praktik Pemberian Makan

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kurang yang kronis. Praktik pemberian makan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kejadian stunting, sehingga diperlukan adanya edukasi gizi mengenai praktik pemberian makan. Tujuan dilakukannya penelitian adalah mengetahui  pengaruh intervensi edukasi gizi terhadap praktik pemberian makan ibu yang memiliki baduta stunting. Desain penelitian menggunakan desain quasi experiment dengan pre-post test two group design. Lokasi penelitian adalah 2 puskesmas di Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki prevalensi stunting cukup tinggi. Jumlah subjek penelitian penelitian pada kelompok satu dan dua masing-masing adalah 40 orang dengan kriteria inklusi meliputi ibu memiliki anak balita stunting usia 7-24 bulan saat penelitian berlangsung, anak tidak cacat, ibu dapat diajak berkomunikasi, bersedia menjadi subjek penelitian. Intervensi berupa edukasi gizi menggunakan booklet, dan contoh hidangan yang diberikan 3 kali dengan selang waktu 1 minggu. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji paired sampel t test dan uji t-independent. Hasil uji dependent terdapat perbedaan rata-rata praktik pemberian makan antara kelompok kontrol dan intervensi dengan nilai p value 0,000 dan 0,168, dan uji independen antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol 0,000. Edukasi gizi sebagai program unggulan sehingga dapat meningkatkan praktik pemberian makan keluarga terhadap anak stunting.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alzaheb, R. A. (2016). Factors Associated with the Early Introduction of Complementary Feeding in Saudi Arabia. https://doi.org/10.3390/ijerph13070702
Dewi, M., & Aminah, M. (2016). Indonesian Journal of Human Nutrition, 3(1), 1–8.
Handayani, F., Siagian, A., & Aritonang, E. Y. (2017). Mother ’ s Education a s A Determinant of Stunting among Children of Age 24 to 59 Months in North Sumatera Province of Indonesia, 22(6), 58–64. https://doi.org/10.9790/0837-2206095864
Heidkamp, R. A., Ayoya, M. A., Teta, I. N., Stoltzfus, R. J., & Marhone, J. P. (2013). Original Article Complementary feeding practices and child growth outcomes in Haiti : an analysis of data from Demographic and Health Surveys, 1–14. https://doi.org/10.1111/mcn.12090
Kurnia Purwandini, M. I. K. *). (2013). pengaruh pemberian mikronutrient terhadap perkembangan motorik anak Stunting usia 12-36 bulan, 2, 50–59.
Moran, V. H., Pe, R., Moran, V. H., & Perez-escamilla, R. (2016). Maternal Edited by, 12(May), 1–260.
Ohyver, M., Moniaga, J. V, & Restisa, K. (2017). ScienceDirect ScienceDirect Logistic Regression and Growth Charts to Determine Children Nutritional and Stunting Status : A Review. Procedia Computer Science, 116, 232–241. https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.10.045
Penelitian, B., & Pengembangan, D. A. N. (2013). RISET KESEHATAN DASAR.
Rocky, M., Chowdhury, K., Rahman, S., & Khan, M. H. (2016). Levels and determinants of complementary feeding based on meal frequency among children of 6 to 23 months in Bangladesh. BMC Public Health, 1–11. https://doi.org/10.1186/s12889-016-3607-7
Published
2021-06-23
How to Cite
HIDAYAT, Y. (2021). EDUKASI GIZI DALAM  PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN KELUARGA PADA BADUTA STUNTING. Journal of Nursing and Public Health, 9(1), 107-113. https://doi.org/10.37676/jnph.v9i1.1449
Section
Articles