HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN ANEMIA TERHADAP DYSMENORHEA PADA MAHASISWA TK III PRODI DIII KEBIDANAN BALIKPAPAN POLTEKKES KEMENKES KALTIM
Abstract
Pendahuluan: Menstruasi merupakan perubahan fisiologis pada wanita yang terjadi secara berkala serta dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Beberapa remaja mengalami permasalahan dalam menstruasi diantaranya adalah dysmenorrhea. Berdasarkan riset Kesehatan dasar (Riskesdas) 2013, anemia pada remaja yang memiliki aktifitas tinggi dapat mempengaruhi masa haid remaja yaitu Dysmenorhea. Kondisi dysmenorrhea bertambah parah apabila disertai dengan kondisi psikis yang tidak stabil seperti stres, depresi, cemas serta dalam keadaan sedih atau gembira yang berlebihan. Tujuan penelitian mengetahui hubungan tingkat stress dan anemia terhadap Dysmenorhea. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah analisis korelasional melalui pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 32 orang. Teknik sampel menggunakan Teknik total sampling. Tingkat Stres dan Anemia merupakan variabel independen, sedangkan Dysmenorhea merupakan variabel dependen. Teknik analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi sedangkan analisa bivariat menggunakan uji Spearman RankHasil dan Pembahasan: Hasil uji Spearman Rank untuk variabel Tingkat stress dan Dysmenorhea menunjukkan nilai signifikansi p < 0,05 dengan koefisien korelasi sebesar 0.643. Uji korelasi antara Anemia dan Dysmenorhea menunjukkan hasil signifikansi p value < 0,05 dengan koefisien korelasi sebesar 0,510. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara Tingkat Stress dengan terjadinya Dysmenorhea dan terdapat hubungan pula antara Anemia dan Dysmenorhea.
Downloads
References
Anindita P, Darwin E, Afriwardi A. Hubungan Aktivitas Fisik Harian dengan Gangguan Menstruasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. J Kesehat Andalas. 2016;5(3).
Briawan D. Anemia: masalah gizi pada remaja wanita. In EGC; 2014.
Fernández-Martínez E, Onieva-Zafra MD, Parra-Fernández ML. Lifestyle and prevalence of dysmenorrhea among Spanish female university students. PLoS One. 2018;13(8):e0201894.
Hendrik H. Problema haid: Tinjauan syariat islam dan medis. Tiga Serangkai; 2006.
Isman M. Pembelajaran moda dalam jaringan (moda daring). 2016;
Junaidi J. Menyusun Distribusi Frekuensi dengan Microsoft Office Excel. 2015;
Kusumawardani W. Hubungan Perilaku Diet Dengan Massa Lemak Tubuh Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 5 Surabaya. Amerta Nutr. 2020;4(1):65–71.
Laila NN. Buku pintar menstruasi. Yogyakarta Buku Biru. 2011;
Morgan N. Panduan Mengatasi Stres Bagi Remaja. Pustaka Alvabet; 2014.
Prahatama A. Perbedaan Kadar Prostaglandin F2α Cairan Darah Haid (Menstrual Fluid) pada Dismenore Primer, Sekunder dan Non Dismenore. 2016;
Prawirohardjo S, SAIFUDDIN AB, RACHIMHADHI T, WIKNJOSASTRO GH. Ilmu kebidanan. 2008;
Prawirohardjo S. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta Yayasan bina pustaka. 2009;
Proverawati A. Anemia dan Anemia kehamilan. Yogyakarta nuha Med. 2011;136–7.
Ri K. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta; 2013.
Royston P. Approximating the Shapiro-Wilk W-test for non-normality. Stat Comput. 1992;2(3):117–9.
Sulata MA, Hakim AA. Gambaran perkuliahan daring mahasiswa ilmu keolahragaan UNESA di masa pandemi covid-19. J Kesehat Olahraga. 2020;8(3).
Valsiner J. A guided science: History of psychology in the mirror of its making. Routledge; 2017.
Winkjosastro H. Dalam Ilmu Kebidanan. Jakarta Yayasan Bina Pustaka. 2005;
Wise FM, Harris DW, Olver JH. The DASS-14: Improving the construct validity and reliability of the Depression, Anxiety, and Stress Scale in a Cohort of Health Professionals. J Allied Health. 2017;46(4):85E-90E.
Zar JH. Spearman rank correlation. Encycl Biostat. 2005;7.
