HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DAN RIWAYAT KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
Abstract
Pendahuluan: Berat badan lahir rendah merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, terutama di negara berkembang. Kejadian berat badan lahir rendah di Indonesia masih tinggi, dengan prevalensi yang bervariasi antar provinsi. Faktor yang memengaruhi berat badan lahir rendah antara lain status gizi ibu dan kunjungan perawatan antenatal, yang dapat mempengaruhi perkembangan janin selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu dan keteraturan kunjungan antenatal dengan kejadian berat badan lahir rendah pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Cipadung, Kota Bandung. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan populasi ibu hamil yang melahirkan bayi usia 37-40 minggu di wilayah tersebut. Sampel terdiri dari 94 responden yang dihitung menggunakan metode One Sample dan diambil secara simple random sampling. Variabel dependen adalah kejadian berat badan lahir rendah, dan variabel independen adalah status gizi ibu dan riwayat kunjungan antenatal. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi ibu berhubungan signifikan dengan kejadian berat badan lahir rendah (p = 0,0001, OR = 6,000), dan kunjungan antenatal, juga berhubungan signifikan dengan kejadian berat badan lahir rendah (p = 0,006, OR = 4,333). Kesimpulan: Status gizi ibu dan keteraturan kunjungan antenatal, memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian berat badan lahir rendah. Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi yang baik dan pentingnya kunjungan antenatal, yang teratur sangat diperlukan untuk mencegah kejadian berat badan lahir rendah.
Downloads
References
Alyssa Atikah Putri, & Shella Salsabila. (2023). Dampak Penyakit KEK Pada Ibu Hamil. Student Scientific Creativity Journal, 1(3), 246–253. https://doi.org/10.55606/sscj-amik.v1i3.1525
Arsesiana, A., Kumala, D., & Alestari, R. O. (2019). Determinan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RS Panembahan Senopati Bantul. Proceeding Of Sari Mulia University Midwifery National Seminars, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.33859/psmumns.v0i1.1
Asfarina Puspanagara, & Yulia Nur Khayati. (2021). Hubungan Status Gizi Ibu Bersalin dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (Bblr). Journal of Holistics and Health Science, 3(1), 42–50. https://doi.org/10.35473/jhhs.v3i1.67
Astuti, N. W., & Astuti, D. A. (2025). Hubungan Kunjungan Antenatal Care dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah: Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Godean II Sleman, DIY. Buletin Ilmu Kebidanan Dan Keperawatan, 4(01), 18–24.
Banchani, E., & Tenkorang, E. Y. (2020). Determinants of Low Birth Weight in Ghana: Does Quality of Antenatal Care Matter? Maternal and Child Health Journal, 24(5), 668–677. https://doi.org/10.1007/s10995-020-02895-6
Bhowmik, B., Siddique, T., Majumder, A., Mdala, I., Hossain, I. A., Hassan, Z., Jahan, I., Moreira, N. C. do V., Alim, A., Basit, A., Hitman, G. A., Khan, A. K. A., & Hussain, A. (2019). Maternal BMI and nutritional status in early pregnancy and its impact on neonatal outcomes at birth in Bangladesh. BMC Pregnancy and Childbirth, 19(1), 413. https://doi.org/10.1186/s12884-019-2571-5
Dinas Kesehatan Jawa Barat. (2023). Profil Kesehatan Jawa Barat 2023. Dinas Kesehatan Jawa Barat.
Erlingga Prihandani, Ahmad Syafiq, & Roma Yuliana. (2022). Analisis Spasial Determinan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Provinsi Kalimantan Timur. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 5(9), 1074–1080. https://doi.org/10.56338/mppki.v5i9.2337
Handayani, L., Sulastri, Balebu, D. W., & Sudarsa, C. (2024). Faktor Risiko Pada Ibu Dengan Bayi Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Tinangkung Utara Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2024. Buletin Kesehatan Mahasiswa, 3(1), 42–50. https://doi.org/10.51888/jpmeo.v3i1.268
Herwanto, E. S., Hudiyanto, P. S., & Muhammad, I. (2024). Factors of Maternal Influence on Low Birth Weight. Asian Journal of Health Research, 3(1), 5–10. https://doi.org/10.55561/ajhr.v3i1.144
Ika Wahyu Ningsih, Novita Eka Kusuma W., Rijanto, & Kharisma Kusumaningtyas. (2025). Hubungan Kunjungan Antenatal Care dan BBLR dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan. Gema Bidan Indonesia, 14(1), 133–140. https://doi.org/10.36568/gebindo.v13i4.239
Kemenkes RI. (2018). Laporan hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) Indonesia tahun 2018. Riset Kesehatan Dasar, 2018, 182–183.
Kurnia Wardhani, F. M., Utami, S., & Puspitasari, D. (2021). Hubungan Pola Pemberian Makan, Sosial Ekonomi Dan Riwayat Bblr Terhadap Status Gizi Balita. Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, 3(4), 349–358. https://doi.org/10.20473/imhsj.v3i4.2019.349-358
Maria, H. A., & Fibriana, A. I. (2023). Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 7(2), 219–228. https://doi.org/10.15294/higeia.v7i2.64210
Nussbaumer-Streit, B., Mayr, V., Dobrescu, A. I., Chapman, A., Persad, E., Klerings, I., Wagner, G., Siebert, U., Christof, C., Zachariah, C., & Gartlehner, G. (2020). Quarantine alone or in combination with other public health measures to control COVID-19: a rapid review. Cochrane Database of Systematic Reviews. https://doi.org/10.1002/14651858.CD013574
Nyamasege, C. K., Kimani-Murage, E. W., Wanjohi, M., Kaindi, D. W. M., Ma, E., Fukushige, M., & Wagatsuma, Y. (2019). Determinants of low birth weight in the context of maternal nutrition education in urban informal settlements, Kenya. Journal of Developmental Origins of Health and Disease, 10(02), 237–245. https://doi.org/10.1017/S2040174418000715
Oluwafemi, R. O., Adesina, F. P., & Hassan, A. O. (2022). Outcomes and Disease Spectrum of LBW Neonates in a Secondary Health Facility. Journal of Healthcare Engineering, 2022, 1–9. https://doi.org/10.1155/2022/9974636
Rahmadani, M., Ningrum, N. W., Fajriannor TM, M., & Maolinda, W. (2024). Factors related to the incidence of low birth weight. Health Sciences International Journal, 2(2), 135–143. https://doi.org/10.71357/hsij.v2i2.38
Rukmantara, A. R., & Sulianty, A. (2023). Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Anemia Dengan Pertumbuhan Berat Badan Janin. Jurnal Midwifery Update (MU), 5(2), 16–22. https://doi.org/10.32807/jmu.v5i2.169
Safitri, H. O., Fauziningtyas, R., Indarwati, R., Efendi, F., & McKenna, L. (2022). Determinant factors of low birth weight in Indonesia: Findings from the 2017 Indonesian demographic and health survey. Journal of Pediatric Nursing, 63, e102–e106. https://doi.org/10.1016/j.pedn.2021.10.005
Sari, Y. M. (2021). Determinan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Rs Kencana Serang Banten Tahun 2019. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 11(1), 46–62. https://doi.org/10.52643/jbik.v11i1.1346
Simanjuntak, P., Febrina Sinaga, P. N., Damanik, N. S., & Simanjuntak, M. D. (2022). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Status Gizi Selama Kehamilan Trimester Pertama. Indonesian Health Issue, 1(1), 76–82. https://doi.org/10.47134/inhis.v1i1.14
Sutriyawan, A. (2021). Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan: Dilengkapi Tuntunan Membuat Proposal Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama.
Wati, D. F. (2024). Determinan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Totorejo Tahun 2024. Jurnal Ilmiah Kesehatan BPI, 8(2), 10–20. https://doi.org/10.58813/stikesbpi.v8i2.204
Yuliawati, E., Husna, H., Veriyani, F. T., & Hafizah, H. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan ANC Pada Ibu Hamil Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Medan Tahun 2022. JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES, 2(2), 64. https://doi.org/10.52365/jond.v2i2.539
