ANALISIS DATA SDKI 2017: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN DINI DI PROVINSI BENGKULU
Abstract
Pendahuluan: Pada tahun 2020 Provinsi Bengkulu merupakan provinsi dengan dengan prevalensi pernikahan dini tertinggi di pulau sumatera yaitu sebsar 14,33%. Selain itu, data yang dikeluarkan BPS pada tahun 2021, menunjukkan bahwa diantara perempuan berumur 10 tahun keatas di Provinsi Bengkulu, 37,48 % diantaranya melakukan pernikahan pertama sebelum usia 19 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pernikahan dini. Metode: penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik total sampling. Terdapat 155 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitian yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Data dianalisis menggunakan analisis chi-square dan spearman rank sesuai dengan skala data setiap variable. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan (ρv=0.000), Wilayah tempat tinggal (ρv=0.002), dan indeks kekayaan (ρv=0,000) berhubungan dengan kejadian pernikahan dini. Sementara itu tidak ada hubungan antara pekerjaan dan jarak pernikahan dengan kelahiran anak pertama dengan kejadian pernikahan dini. Kesimpulan: pernikahan dini di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor tingkat pendidikan, tipe wilayah tempat tinggal, dan indeks kekayaan. Oleh karena itu, upaya untuk menangani permasalahan pernikahan dini memerlukan usaha yang komprehensif.
Downloads
References
BPS dan Kementerian PPN.2020.Pencegahan Perkawinan Anak Percepatan yang Tidak Bisa Ditunda. Jakarta, PPN/Bappenas
BPS. (2016). Kemajuan yang Tertunda: Analisis Data Perkawinan Usia Anak di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia. Retrieved from https://doi.org/978-978-064-963-6
Chaudhuri, E.R., Breese, H., Calder, M., Rittenhouse, R., 2015. THEMATIC REPORT : Unrecognised Sexual Abuse and Exploitation of Children inn Child Early and Forced Marriage.
Efevbera, Y., Bhabha, J., Farmer, P., Fink, G., 2019. Girl child marriage , socioeconomic status , and undernutrition : evidence from 35 countries in Sub-Saharan Africa. BMC Med. 1–12.
Ersa Budi Sutanto, Ghytsa Alif Jabir, Nadhifan Humam Fitrial, Ni Luh Putu Yayang Septia Ningsih, Siti Andhasah, S.A., Rani Nooraeni, 2019. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pernikahan Dini pada Wanita Usia 20-24 di Indonesia Tahun 2017: Penerapan Metode Regresi Logistik Biner dengan Penyesuaian Resampling Data Imbalance. J. Stat. dan Apl. 3, 39–49. https://doi.org/10.21009/jsa.03105
Hermambang, A., Ummah, C., Gratia, E.S., Sanusi, F., Ulfa Wilda Maria, Nooraeni, R., 2021. Determinan perempuan bekerja di Jawa Barat. J. Kependud. Indones. 16, 1–12. https://doi.org/10.14203/jki.v16i1.428
Lowe, E., Kharoufeh, N., Mckinley, B., Mcdonald, E., Alphonse, P., Boustani, R., Milivojevic, M., 2017. The Development of Global Responses to Child , Early and Forced Marriages A GLOBAL SCOPING PAPER PREPARED FOR HAQ CENTRE FOR.
Machel, G., Pires, E., Carlsson, G., 2013. The world we want: An end to child marriage. Lancet 382, 1005–1006. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(13)61944-3
Mawarni, A., Nurnahariah, Nugroho, D., Solekhah, 2019. Hubungan Pengetahuan, Budaya, Lingkungan Tempat Tinggal dan Sosial Ekonomi dengan Pernikahan Dini pada Wanita. Kes Mas J. Fak. Kesehat. Masy. 13, 11–15.
McDougal, L., Jackson, E.C., McClendon, K.A., Belayneh, Y., Sinha, A., Raj, A., 2018. Beyond the statistic: exploring the process of early marriage decision-making using qualitative findings from Ethiopia and India. BMC Womens. Health 18, 144. https://doi.org/10.1186/s12905-018-0631-z
Montazeri, S., Gharacheh, M., Mohammadi, N., Alaghband Rad, J., Eftekhar Ardabili, H., 2016. Determinants of Early Marriage from Married Girls’ Perspectives in Iranian Setting: A Qualitative Study. J. Environ. Public Health 2016, 8615929. https://doi.org/10.1109/WSC.2016.7822257
Mubasyaroh, 2016. Analisis faktor penyebab pernikahan dini dan dampaknya bagi pelakunya. J. Pemikir. dan Penelit. Sos. Keagamaan 7.
Råssjö, E.-B., Kiwanuka, R., 2010. Views on social and cultural influence on sexuality and sexual health in groups of Ugandan adolescents. Sex Reprod Heal. 1, 157–62. https://doi.org/10.1016/j.srhc.2010.08.003
Sabbe, A., Oulami, H., Hamzali, S., Oulami, N., Le Hjir, F.Z., Abdallaoui, M., Temmerman, M., Leye, E., 2015. Women’s perspectives on marriage and rights in Morocco: risk factors for forced and early marriage in the Marrakech region. Cult. Heal. Sex. 17, 135–149. https://doi.org/10.1080/13691058.2014.964773
Sabbe, A., Oulami, H., Zekraoui, W., Hikmat, H., Temmerman, M., Leye, E., 2013. Determinants of child and forced marriage in Morocco: stakeholder perspectives on health, policies and human rights. BMC Int. Health Hum. Rights 13, 43. https://doi.org/10.1186/1472-698X-13-43
Sahara, N., Idris, Putri, D.Z., 2018. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WANITA MENIKAH DI SUMATERA BARAT. EcoGen 1, 640–647.
UNFPA.(2014).Child Marriage in Armenia (Overview).Armenia :UNFPA EECARO, Retrieved from https://eeca.unfpa.org/en/publications/child-marriage-armenia-overview diakses pada 28 mei 2019
UNICEF.(2015). Child Marriage. Ghana: UNICEF, Retrieved from https://www.unicef.org/ghana/REALLY_SIMPLE_STATS_-_Issue_5(3).pdf diakses pada 07 Juni 2019
UNICEF.(2018).Progress For Every Child In The SDG Era. New York : UNICEF, Retrieved from https://www.unicef.org/media/48066/file/Progress_ for_Every_ Child_in_the_SDG_Era.pdf diakses pada 28 Mei 2019
UNICEF.2021.Towards Ending Child Marriage Global Trends and Profiles of Progress.UICEF, New York, 2021
WHO, 2016. Child , early and forced marriage legislation in 37 Asia-Pacific countries, Who.