FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK KB DEPO PROVERA PADA AKSEPTOR KB DI KOTA BENGKULU
Abstract
Pendahuluan: Alat kontrasepsi suntik merupakan KB yang paling banyak digunakan oleh Wanita Usia Subur (WUS). Berdasarkan data SDKI 2017 suntik KB (29%) merupakan alat/cara KB yang paling banyak digunakan oleh wanita kawin, diikuti oleh pil (12%), susuk KB dan IUD (masing-masing 5%), dan MOW (4%). Penggunaan alat kontasepsi dalam program KKBPK yang dianjurkan adalah penggunaan metode kontrsepsi jangka panjang (MKJP) yaitu MOP, susuk KB, IUD dan MOW. Dengan demikian, terdapat 14 persen wanita yang menggunakan MKJP. Tingginya akseptor KB suntik 3 bulan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan parietas. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor faktor yang memengaruhi pemilihan alat kotrasepsi suntik KB Depo provera pada akseptor KB di kota Bengkulu. Metode: Metode Penelitian crossectional, pengambilan sampel secara sistematic r andom sampling. Penelitian dilakukan pada 20 puskesmas di kota Bengkulu. Sampel berjumlah 240 akseptor KB. Data yang terkumpul melalui kuesioner dianalisis dengan chi square. Hasil dan Pembahasan: faktor yang memengaruhi pemilihan alat kontrasepsi suntik depo provera yaitu usia p=0,011, jumlah anak yang diinginkan lagi p=0,001, dukungan suami p=0,006 dan ketersediaan alat kontrasepsi p=0,019 sedangkan pendidikan, paritas, pekerjaan dan ekonomi tidak memengaruhi pemilihan alat kontrasepsi suntik depo. Kesimpulan: faktor yang memengaruhi pemilihan alat kontrasepsi suntik depo provera adalah usia, jumlah anak yag diinginkan lagi, dukungan suami, dan ketersediaan alat kontrasepsi. Perlu adanya pemberian informasi oleh tenaga kesehatan pada calon akseptor dengan melibatkan suami.
Downloads
References
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: 2018.
Badan pusat statistik, BKKBN, Kemenkes. Survey demografi dan kesehatan Indonesia. Jakarta; 2012
Burke Anne E, MD, MPH The state of hormonal contraceptive to day: benefits and risk of hormonal contraceptives: progestin-only contraceptive. American Journal of Obstetrics & Gynecology. 2011 October 205 (4), S14-S17 doi:10.1.16/j.ajog.2011.04.33
Heri Sunaryanto. Analisis Fertilitas Penduduk: Provinsi Bengkulu. Jurnal Kependudukan Indonesia. Vol VII, No. 1, 2012
Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Rencana aksi nasional pelayanan keluarga berencana tahun 2014-2015. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI; 2013. ISBN 978-602-235-455-0
Nakayiza Olivia, Wamala Robert, kwagala Betty. Determinants of Preference of Source of Injectable contraceptives among Rural Women in Uganda: A Case Study of Depo-Provera. African Journal of Reproductive Health September 2014; 18 (3): 48
Potts Malcolm & Paxman John M. Depo-Provera-ethical issues in its testing and distribution. Journal of medical ethics, 1984, 1, 9-20
Rahma Anisa, Pelarto B, Juliarti Hari P. Faktor-faktor yang berhubungan derngan pemilihan kontrasepsi non IUD pada akseptor KB wanita usia 20-39 tahun. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 2011
Rizali I.R, Ikhsan, M, Salamah, U. Faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik di kelurahan Mattoangin Kecamatan Mariso Kota Makassar. 2013
Timbul P Siliotonga. Potensi perempuan Bengkulu dalam mengentaskan kemiskinan. Bulletin Kependudukan dan Keluarga Berencana volume 01 nomor 2, Juli-desember 2015
Wahyuni Rosari, Analisis faktor penggunaan kontrasepsi suntik di puskesmas Cimandal Kabupaten Bogor. 2015.
Yurike Septianingrum, Erika Martining Wardani, Yanis Kartini. Fakttor-faktor yang mempengaruhi tingginya akseptor KB suntik 3 bulan. Jurnal keperawatan dan kebidanan volume 5 no.1. April 2018