TY - JOUR AU - Dodi Mandala PY - 2022/01/04 Y2 - 2024/03/29 TI - UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DI KELAS XI SMK N 02 MUKO-MUKO JF - Educative Sportive JA - edusport VL - 2 IS - 2 SE - Articles DO - 10.33258/edusport.v2i02.1730 UR - https://jurnal.unived.ac.id/index.php/edusport/article/view/1730 AB - UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL DI KELAS XI SMK N 02 MUKO-MUKODodi Aria MandalaAffiliation:Pendidikan Jasmani FKIP UNIVED BengkuluCorresponding Author:dodiariamandala@gamil.com       ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya mengetahui peningkatkan Servis Atas melalui Metode Pembelajaran resiprokal dalam Permainan Bolavoli Siswa Kelas XI SMK N 02 Muko-Muko. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMKN 02 Muko-Muko yang berjumlah 15 orang. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan dalam dua siklus pembelajaran dengan memodifikasi servis atas permainan bola voli peserta didik SMKN 02 Muko-Muko menunjukkan terjadi peningkatan nilai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga dianggap lebih berkualitas. Peningkatan ini dikarenakan proses pembelajaran menggunakan modifikasi yang menarik sehingga peserta didik menjadi senang dan tidak merasa takut mengikuti pembelajaran.Kata Kunci : PTK, Resiprokal, Peserta Didik            Pendahuluan Pendidikan adalah suatu pondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan sebaik mungkin. Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran ini melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta keterampilan yang bermanfaat baik itu untuk diri sendiri maupun masyarakat umum.Jadi singkatnya pendidikan adalah proses pembelajaran kepada individu atau peserta didik agar dapat memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia yang kritis dalam berpikir. Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi dan mencerdaskan individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini, diharapkan mereka yang memiliki pendidikan dengan baik dapat memiliki kreativitas, pengetahuan, kepribadian, mandiri dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.Pendidikan jasmani adalah mata pelajaran praktek (gerak) untuk menjadikan siswa/siswi menjadi bugar. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani berbagai aktivitas yang dapat dilakukan. Ruang lingkup pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan meliputi aspek-aspek berikut: 1) Permainan dan olahraga, 2) Aktivitas pengembangan 3) Aktivitas senam, 4) Aktivitas ritmik, 5) Aktivitas air, 6) Pendidikan luar kelas, 7) Kesehatan. Melalui ke-tujuh aktivitas tersebut penjas tidak mungkin dapat berfungsi seperti yang diharapkan, mengingat keterbatasan berbagai hal, sehingga tidak tercukupi volume latihan, frekuensi dan intensitas minimalnya untuk mencapai taraf yang digariskan. Pendidikan jasmani merupakan satu aspek dari proses pendidikan keseluruhan yang berkenaan dengan perkembangan fisik dan menggunakan kemampuan gerak individu secara sukarela dan berguna serta berhubungan langsung dengan resporis mental, emosional dan social.Pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan dan merupakan bagian dari central olahraga yang meliputi olahraga masyarakat, olahraga prestasi dan olahraga pendidikan. Olahraga masyarakat merupakan olahraga yang dilakukan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan jasmani dan rohani dalam hal ini diwadahi oleh FORMI (Forum Olahraga Masyarakat Indonesia). Olahraga prestasi dalam hal ini membangun manusia seutuhnya yang berkualitas dan berdaya juang dengan mengoptimalkan seluruh potensi, sehingga menumbuhkembangkan prestasi olahraga baik melalui lembaga pendidikan, atau pada setiap jalur pendidikan dapat dibentuk unit kegiatan olahraga, kelas olahraga, pusat pembinaan dan pelatihan, sekolah olahraga, serta diselenggarakannya kompetisi olahraga yang berjenjang dan berkelanjutan. Sedangkan olahraga pendidikan merupakan olahraga yang dilaksanakan dan diarahkan sebagai satu kesatuan yang sistemis dan berkesinambungan dengan sistem pendidikan nasional. Dalam kajian ini penulis hanya membahas mengenai olahraga pendidikan, karena salah satu bagian dari olahraga pendidikan terdapat pendidikan jasmani yang merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Atas.Pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Pertama terdiri dari permainan, atletik, senam, renang (aktivitas air), olahraga tradisional dan aktivitas luar kelas. Dalam pendidikan jasmani, permainan merupakan olahraga yang paling digemari siswa, salah satu diataranya adalah permainan bolavoli. Permainan bolavoli merupakan aktivitas kelompok, kemampuan suatu regu bolavoli ditentukan oleh keterampilan teknik dasar yang dimiliki oleh setiap anggota regu dalam melakukan fungsinya masing-masing. Seperti dalam cabang olahraga lainnya, kunci keberhasilan untuk menjadi seorang pemain yang baik adalah dengan mempelajari teknik permainan yang benar sejak dini.Permainan bola voli memiliki ciri khas kerjasama, kecepatan bergerak, lompatan yang tinggi untuk mengatasi bola di atas net (smash dan blok) dan kreatif, sehingga diperlukan pemain dengan fisik yang baik, tinggi dan atletis, sehat, terampil, cerdas, dan sikap sosial yang tinggi agar bisa menjadi pemain yang berbobot (Suharno 1985:2). Dalam penulisan ini penulis akan meneliti mengenai servis atas, karena passing atas bisa dijadikan serangan awal pada saat memulai pertandingan bola voli. Berdasarkan pengamatan penulis pada saat pembelajaran pendidikan jasmani siswa kelas XI SMK N 02 Muko-Muko, siswa-siswa sangat menyukai materi pendidikan jasmani dalam bentuk permainan terutama permainan bolavoli, meskipun masih banyak siswa yang belum mampu melakukan servis atas dengan benar. Untuk lebih memahami kemampuan siswa dalam melakukan servis atas dalam permainan bolavoli, maka penulis mengambil kelas sample di kelas XI SMKN 02 Muko-Muko. Diharapkan setelah penelitian dengan metode pembelajaran resiprokal ini berhasil, selanjutnya akan penulis terapkan ke semua kelas parallel. Hasil diskusi dengan guru PJOK di SMKN 02 Muko-Muko, perlu menerapkan metode yang tepat dalam memberikan pelajaran pendidikan jasmani kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pelajaran pendidikan jasmani cenderung berlangsung satu arah, umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran, maka pembelajaran cenderung monoton. Oleh karena itu dalam memberikan pelajaran pendidikan jasmani kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, atau metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Dalam pemilihan metode pembelajaran kepada siswa, juga dipengaruhi oleh tujuan dari pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan siswa, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan fasilitas yang ada. Hasil diskusi dengan guru PJOK bahwa hasil pembelajaran yang masih rendah, dalam praktek bermain bolavoli banyak terjadi kesalahan yang dilakukan siswa antara lain pada saat melakukan servis atas, dilihat dari sikap persiapan, saat berdiri maupun meletakkan posisi kedua tangan, masih terdapat banyak kesalahan, sehingga penulis mencoba menerapkan metode resiprokal.Model pembelajaran Reciprocal learning adalah suatu bentuk pembelajaran yang aktif. Pembelajaran ini melibatkan komunikasi antara guru dan siswa berdasarkan segmen teks yang dibaca dan ini bisa dilakukan dalam kelompok besar atau kecil tanpa batasan. Pembelajaran ini melibatkan komunikasi antara guru dan siswa berdasarkan segmen teks yang dibaca dan ini bisa dilakukan oleh kelompok besar maupun kelompok kecil tanpa batasan. Pembelajaran ini memperkenalkan tekhnik komunikasi antar berbagai kelompok untuk memperbaiki pengertian, menjawab persoalan, dan memilih permasalahn penting ketika membaca suatu teks, kemudian akan mendiskusikannya. Setiap anggota kelompok berpeluang menjadi ketua kelompok secara bergantian. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berminat untuk melakukan penelitian dalam format penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Upaya Peningkatan Servis Atas melalui Metode Pembelajaran resiprokal dalam Permainan Bolavoli Siswa Kelas XI SMK N 02 Muko-Muko”.Metode PenelitianTahap penelitianUntuk kelancaran penelitian diperlukan langkah-langkah penelitian yang berhubungan dengan masalah penelitian. Adapun tahapannya adalah:Melakukan observasi awal terhadap kegiatan pembelajaran servis atas bola voli peserta didik SMKN 02 Muko-Muko.Mengindentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran peserta didik.Menyusun rencana tindakan (siklus 1) yang dilakukan secara kolaborasi.Memulai penyusunan proposal skripsi dengan bimbingan dari pembimbing.Mengajukan ijin penelitian.Melakukan penelitian, dengan diawali menyusun rencana awal yang didapat dari hasil diagnosis kesulitan belajar.Melakukan tindakan pembelajaran servis atas bola voli yang diobservasi langsung oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang lain.Merefleksi tindakan (pelaksanaan pembelajaran) yang dilakukan oleh guru. Refleksi dilakukan peneliti selaku guru pendidikan jasmani bersama guru lain dan peserta didik dengan cara melakukan tukar pendapat atau berdiskusi tentang adanya kelemahan/kekurangan yang terjadi pada saat tindakan (proses pembelajaran), dilakukan revisi rencana.Secara bekerja sama dilakukan antara peneliti sebagai guru PJOK dan guru lain untuk menyusun rencana selanjutnya sehingga hasil observasi serta refleksi tidak lagi menunjukkan kelemahan atau kekurangan maka kegiatan penelitian selesai.Secara garis besar keterangan di atas dapat dilihat pada gambar Model PTK di bawah ini:   Instrumen Penelitian Instrumen penelitian digunakan dalam suatu penelitian dengan tujuan agar data yang digunakan dalam penelitian dapat diperoleh secara tepat dan relevan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: SilabusRencana pembelajaran servis atas bola voliPedoman observasi pembelajaran bagi guru pendidikan jasmaniPedoman observasi dan penilaian pembelajaran bola voli bagi peserta didik.Hasil Penelitian dan PembahasanData Observasi AwalBerdasarkan hasil observasi awal pembelajaran servis atas bola voli peserta didik SMKN 02 Muko-Muko diketahui bahwa peserta didik kelas XI belum tuntas belajar ketika melakukan servis atas bola voli. Peserta didik yang sudah tuntas belajar adalah peserta didik yang bisa melakukan dengan baik dan benar servis atas sesuai dengan indikator servis atas permainan bola voli yaitu:AwalanMengambil sikap awal yakni dengan meletakkan kaki terlemah lebih depan dibandingkan dengan kaki terkuat, memegang bola dengan menggunakan salah satu tangan.PelaksanaanBola dilambungkan ke atas dan tangan satunya memukul bola bagian belakang dengan menggunakan bagian telapak tangan dengan kuat hingga melewati net hingga ke daerah lawan.Gerakan Lanjutan Posisi badan agak agak menunduk sedikit ke depan, lalu posisi tangan berada di atas, serta keseimbangan badan tetap terjaga.Tabel Hasil Observasi Awal Servis atas bola voliKetuntasan BelajarPeserta didik (∑)Persentase (%)Tuntas00%Tidak Tuntas15100%Jumlah15100%Berdasarkan tabel data hasil observasi awal servis atas di atas dapat diketahui bahwa semua peserta didik belum tuntas belajar secara individu. Peserta didik Kelas XI belum tuntas belajar karena dilihat dari prosentasinya hanya nol persenBerdasarkan masalah yang dihadapi guru di atas, diperlukan suatu solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut sehingga diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran. Mengingat apabila tidak segera diperbaiki, hal itu akan menghambat proses pembelajaran sehingga tujuan awal pembelajaran tidak bisa tercapai dengan baik.Hasil Evaluasi Gerakan servis atas permainan bola voli Siklus I Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes penilaian. Tes penilaian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik setelah melakukan pembelajaran. Hasil penilaian Servis atas Permainan bola voli pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:Tabel Hasil Evaluasi Servis atas Permainan bola Voli Pada Siklus IKetuntasan BelajarPeserta didik (∑)Persentase (%)Sudah960 %Belum640%Jumlah15100%Berdasarkan tabel hasil penilaian servis atas permainan bola voli di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I terdapat 9 peserta didik (60%) yang sudah tuntas belajar dan 6 peserta didik (40%) yang belum tuntas belajar secara individu.Hasil Evaluasi Gerakan servis atas permainan bola voli Siklus IISeperti pada siklus I, pada siklus juga dilakukan tes penilaian di akhir pembelajaran. Diharapkan pada siklus II ini ada peningkatan baik pada penilaian secara individu maupun penilaian secara klasikal. Hasil tes penilaian Servis atas Permainan bola Voli bisa dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel Hasil Evaluasi Servis atas Permainan bola Voli Siklus IIKetuntasan BelajarPeserta didik (∑)Persentase (%)Sudah15100%Belum00%Jumlah15100%Berdasarkan tabel hasil penilaian servis atas di atas dapat diketahui bahwa pada siklus II terdapat 15 peserta didik (100 %) yang sudah tuntas belajar belajar secara individu. Persentase ketuntasan belajar klasikal kelas XI pada siklus II adalah 100 %.Perbandingan data hasil evaluasi servis atas permainan bola voli sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK)Untuk mengetahui perbandingan hasil penilaian servis atas permainan bola voli sebelum dan sesudah dilaksanakan ptk bisa dilihat pada tabel di bawah ini:Tabel Hasil evaluasi servis atas permainan bola voli sebelum dan sesudah dilaksanakan Tindakan      Berdasarkan tabel hasil penilaian Servis atas Permainan bola Voli sebelum dan sesudah dilakukan PTK di atas dapat dilihat bahwa adanya peningkatan jumlah peserta didik yang sudah tuntas belajar secara individu dan ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal ketika melakukan servis atas permainan bola voli dari sebelum dan sesudah dilakukan PTK. Sebelum dilakukan PTK, tidak ada peserta didik yang tuntas belajar secara individu. Setelah dilakukan PTK, peserta didik yang tuntas belajar meningkat menjadi 9 peserta didik (60%) dan pada siklus 2 kenaikan ketuntasan belajar meningkat menjadi 100 %. Salah satu keberhasilan dalam pembelajaran adalah faktor kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang efektif tidak dapat muncul dengan sendirinya tetapi guru harus menciptakan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan yang ditetapkan secara optimal. Guru dituntut untuk bisa menciptakan situasi pembelajaran/kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar dalam diri peserta didik .Variasi pembelajaran yang dirancang dan dilakukan secara terprogram oleh guru merupakan suatu upaya untuk meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran. Tanpa adanya variasi pembelajaran yang dirancang dan dilakukan secara terprogram oleh guru dalam sistematika pembelajaran pendidikan jasmani terdiri dari pendahuluan, inti dan penutup. Tujuan pembelajaran yang diharapkan pada awal pembelajaran sulit tercapai.KesimpulanBerdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan dalam dua siklus pembelajaran dengan memodifikasi servis atas permainan bola voli peserta didik SMKN 02 Muko-Muko menunjukkan terjadi peningkatan nilai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga dianggap lebih berkualitas. Peningkatan ini dikarenakan proses pembelajaran menggunakan modifikasi yang menarik sehingga peserta didik menjadi senang dan tidak merasa takut mengikuti pembelajaran. Pembelajaran menggunakan metode resiprokal mudah dilaksanakan hal ini juga didukung oleh ketersediaan alat yang banyak maka proses pelibatan peserta didik ketika mendapatkan giliran atau kesempatan melakukan rangkaian servis atas juga semakin besar. Daftar PustakaArikunto, S., & Suhardjono, S. (2006). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi AksaraDieter Beutelstahl, 2007. Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: Pioner JayaHerawati. (2006). Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif. Jakarta : Bumi AksaraIsmaryati dan Sarwono. 2001. Pengukuran dan Evaluasi Olahraga. Jakarta.Rajawali PersIrwanto, E. (2017). Pengaruh Metode Resiprokal Dan Latihan Drill Terhadap Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Bolavoli. Jurnal Pendidikan Olah Raga, 6(1), 10-20Munasifah, 2008. Bermain Bola Voli. Semarang: Aneka IlmuMaksum, Ali. 2012. Metode Penelitian dalam Olahraga, Surabaya: Unesa PressMuhamad Nuh. (2004). Strategi-strategi Belajar. Surabaya : University Press Kampus UNESA.Nurhasan, 2007. Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: UPI BandungAeni, N. (2012). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Servis Atas Bola Voli Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kejambon 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.Sugiyono, 2010. Metode Penelitian kunatitatif, kualitatif dsn R & D. Bandung: AlfabetaWidiastuti, 2015. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: Rajawali PressWinarno dkk. 2013. Teknik Dasar Bermain Bola Voli. Malang: UM Malang ER -