https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/issue/feedJournal Of Midwifery2025-07-11T08:48:07+00:00Arius Satoniariussatoni@unived.ac.idOpen Journal Systems<p><em><strong>The Journal of Midwifery is a peer-reviewed free open access Faculty of Health Studies, Universitas Dehasen Bengkulu, Bengkulu, Indonesia. Journal of Midwifery is ISSN: <a href="http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1374814914&1&&" target="_blank" rel="noopener">2338-7068</a> (Print) dan ISSN: <a href="http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1583431065&1&&" target="_blank" rel="noopener">2722-4228</a> (Online). Journal of Midwifery</strong></em> publishes the latest peer reviewed international research to inform the safety, quality, outcomes and experiences of <strong>pregnancy, birth and maternity care</strong> for childbearing women, their babies and families. The journal’s publications support <strong>midwives</strong> and <strong>maternity care</strong> providers to explore and develop their knowledge, skills and attitudes informed by best available <strong>evidence</strong>.</p> <p><em><strong>Journal of Midwifery</strong></em> provides an <strong>international, interdisciplinary</strong> forum for the publication, dissemination and discussion of advances in evidence, controversies and current research, and promotes continuing education through publication of systematic and other scholarly reviews and updates. <em><strong>Journal of </strong><strong>Midwifery</strong></em> articles cover the cultural, clinical, psycho-social, sociological, epidemiological, education, managerial, workforce, organizational and technological areas of practice in preconception, maternal and infant care, maternity services and other health systems. This professional journal provides a venue for the publication of research relevant to midwifery and reproductive health practice by specialists and researchers in various disciplines including midwifery, reproductive health, maternal and child health, obstetrics and gynecology, sexual health promotion, women's health and nursing. It publishes quantitative and qualitative original articles, review articles, short communications, case reports and letters to the editor in a broad range of clinical and interdisciplinary topics including sexual and reproductive health, maternal and child health, safe pregnancy and normal childbirth, adolescent health, family planning, menopause, screening of gynecological cancers, infertility holistic care, women's mental health, psychosocial and ethical aspects of women’s health, counseling and educational interventions in reproductive health and midwifery, women’s empowerment and reproductive rights.</p> <p>The journal welcomes the highest quality scholarly research that employs rigorous methodology.<em> Midwifery</em> is a leading international journal in midwifery and maternal health and employs a double-blind peer review process.</p>https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8523ANALISIS PERAN KADER PPKB (PEMBANTU PEMBINA KELUARGA BERENCANA) TERHADAP AKSEPTOR KB PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KOTA BENGKULU2025-05-30T08:07:48+00:00DIYAH TEPI RAHMAWATIdesmetasari@unived.ac.idDES METASARIdesmetasari@unived.ac.id<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Program Keluarga Berencana dapat mengatur kehamilan, jarak dan usia ideal melahirkan. Mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai hak reproduksi. Data BKKBN tahun 2023, jumlah Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKB) provinsi Bengkulu terdiri dari 1.356 orang tersebar diseluruh kabupaten dan kota Bengkulu, jumlah PPKB hanya 112 orang dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di provinsi Bengkulu tahun 2024 berjumlah 323 orang, dengan jumlah peserta KB aktif sebanyak 225 orang atau 69,6%. Hal ini masih sangat dibutuhkan aktifnya peran kader PPKB kepada PUS dalam mencapai cakupan akseptor KB yang maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran kader terhadap penggunaan kontrasepsi pada PUS di kota Bengkulu tahun 2024. Penelitian ini dikriptif analitik dengan desain crossectional, melihat distribusi frekeuensi masing-masing dan hubungan peran kader PPKB dengan penggunaan kontrasespsi pada PUS. Sampel 50 orang PUS yang diambil dengan teknik accidental sampling. Hasilnya menunjukkan, lebih dari sebagian (56%) kader PPKB berperan baik terhadap PUS, sebagian (54%) PUS tidak menggunakan kontrasepsi dan terdapat hubungan antara peran kader PPKB terhadap penggunaan kontrasepsi pada PUS dikota Bengkulu dengan nilai a; 0,001 Kesimpulan, peran kader penting dalam mengaktifkan dan meningkatkan jumlah akseptor KB, untuk meningkatkan peran kader PPKB perlu pendampingan dari petugas kesehatan dan BKKBN setempat, pelatihan, sehingga dapat menggerakkan PUS untuk aktif mengikuti program KB dengan menjadi akseptor KB.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8524DAUN SIRIH MERAH DAN PENYEMBUHAN LUKA2025-06-07T06:23:30+00:00RINA RINAepti@poltekkesbengkulu.ac.idICE AMELIAepti@poltekkesbengkulu.ac.idEPTI YORITAepti@poltekkesbengkulu.ac.idROLITA EFRIANIepti@poltekkesbengkulu.ac.idSUSILO DAMARINIepti@poltekkesbengkulu.ac.id<p> </p> <p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Komplikasi pada persalinan spontan pervaginam adalah perdarahan dan infeksi nifas akibat rupture perineum, sehingga diperlukan tindakan untuk mengurangi cedera perineum dan spincter anal dengan mengatur arah dan tingkat kerusakan jaringan melalui efisiotomi. Walaupun tindakan efisiotomi bukan merupakan prosedur rutin dalam Tindakan kebidanan namun ini sering dilakukan pada ibu bersalin primigravida maupun multigravida. Infeksi nifas pada pasien dengan luka efisiotomi terjadi akibat masuknya bakteri melalui luka yang terbuka, sehingga diperlukan tindakan pencegahan mellaui pemeliharaan hygiene genetalia melalui terapi non farmalokogi. Penelitian ini bertujuan memberikan asuhan kebidanan dengan mengimplementasikan rebusan daun sirih merah guna mempercepat penyembuhan luka perineum kepada ibu nifas. Desain penelitian studi kasus, Subjek penelitian Ibu postpartum normal engan luka efisiotomi derajat II. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2023 di PMB “Y” Kota Bengkulu. Bahan penelitian berupa 25 gram daun sirih merah yang direbus dengan 500 ml air selama sekitar 10 menit hingga menghasilkan air rebusan berwarna kemerahan. Penilaian penyembuhan luka perineum dengan skala REEDA Hasil penelitian mendapatkan bahwa terjadi penurunan skala dari skor 11 sebelum intervensi menjadi 0 pada hari kelima setelah intervensi. Ini berarti aplikasi rebusan air daun sirih merah pada luka perineum dapat mempercepat penyembuhan luka perineum. Disarankan kepada pemberi pelayanan kesehatan agar dapat memberikan air rebusan daun sirih untuk mempempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8525HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU HAMIL DAN KEJADIAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMMI KOTA BENGKULU2025-05-30T08:39:51+00:00MEPI SULASTRImepisulastri@unived.ac.id<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Angka Kematian Neonatal (AKN) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan di dalam Sustainable Development Goal (SDGs). Goals SDGs ke tiga yaitu “Ensure healthy lives and promoting well being for all at all ages” menjelaskan bahwa salah satu dampak yang diharapkan yaitu dituntaskannya kematian bayi dan balita melalui pencegahan yang ditaregetkan pada tahun 2030. Semua Negara termasuk Indonesia, diharapkan berpartisipasi untuk menekan AKN menjadi 12 per 1000 KH serta AKB menjadi 25 per 1000 KH. Perhatian terhadap upaya penurunan AKN menjadi penting karena kematian neonatal menjadi kontribusi terhadap 59% kematian bayi (Ermalena, 2017).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara anemia pada ibu hamil dan kejadian persalinan preterm di rumah Sakit Ummi Kota Bengkulu.Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu bersalin tahun 2021 yang tercatat di Buku Register RSU Ummi Kota Bengkulu yaitu berjumlah 89. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan 89 orang responden ditemukan sebanyak 35 orang (39%) Anemia dan sebanyak 54 orang (61%) ibu Tidak anemia. 89 orang responden ditemukan sebanyak 20 orang (22%) dengan persalinan preterm, sebanyak 69 orang (78%) ibu tidak persalinan preterm. Setelah dilakukan analisis Chi Square anemia terhadap kejadian persalinan pretem, pada uji statistic diperoleh nilai signifikansi (p value) 0,000 atau lebih kecil dari (alpha) = 0,05 yang menunjukkan bahwa secara statistik ada Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dan Kejadian Persalinan Preterm Di Rumah Sakit Ummi Kota Bengkulu.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8711PENGARUH SENAM PRENATAL YOGA TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI PMB IDA LAINA, SST KOTA BENGKULU2025-06-13T07:38:54+00:00RONALEN BR. SITUMORANGronalen.situmorang@gmail.comKINTAN ANISSAronalen.situmorang@gmail.comICE RAKIZAH SYAFRIEronalen.situmorang@gmail.comFITRIANA FITRIANAronalen.situmorang@gmail.comARNITA SITUMORANGronalen.situmorang@gmail.com<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Kehamilan merupakan proses yang berkelanjutan dari konsepsi hingga pada l persalinan. Perubahanpada ibu hamil salah satunya adalah menyebabkan ketidak nyamanan pada ibu hamil seperti peningkatan kecemasan pada ibu hamil terutama di trimester ke tiga. Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan membuat para ibu cemas dan takut. Takut, cemas, dan depresi terkait dengan masalah seperti persalinan prematur dan berat badan lahir rendah. Adapun yang dilakukan pada ubu hamil untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil ditrimester ketiga yaitu dengan memberikan senam prenatal gentle yoga. Prenatal gentle yoga bagi kehamilan membuat kenyamanan sehingga memberikan banyak manfaat bagi ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam Prenatal Gentle Yoga terhadap penurunan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di PMB Ida Laina, SST di kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Pre Experimen design dengan pendekatan one group pre-post test design. Pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik total sampling. Sampel dari penelitian ini adalah Ibu Hamil Trimester III yaitu sebanyak 25 orang. Data dianalisis menggunakan analisa menggunakan Uji Paired T Test. Hasil analisis menggunakan Uji Paired T Test Test hasil uji statistik didapatkan nilai rata-rata tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III sebelum diberikan prenatal gentle yoga pada ibu hamil trimester III yaitu 1.84 menjadi 0,36 sesudah diberikan prenatal gentle yoga, dengan nilai p-value yang didapatkan sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat dilihat ada perbedaan yang signifikan rata-rata tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah diberikan prenatal gentle yoga. Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya terdapat pengaruh Prenatal Gentle Yoga Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di PMB Ida Laina kota Bengkulu. .Bedasarkan hasil penelitian ini, diharapkan Ibu Hamil Trimester III dapat mengatasi kecemasan selama kehamilan.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8712PENGARUH ROLLING MASSAGE KOMBINASI AROMATHERAPY LAVENDER PADA IBU MENYUSUI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI2025-06-13T07:37:18+00:00INDAH DAMAI YANTIwenny@poltekkesbengkulu.ac.idKURNIYATI KURNIYATIwenny@poltekkesbengkulu.ac.idWENNY INDAH PURNAMA EKA SARIwenny@poltekkesbengkulu.ac.id<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Air Susu Ibu merupakan makanan alami terbaik untuk bayi yang mengandung banyak nutrisi lengkap menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Permasalah pemberian ASI pada bayi banyak disebabkan karena kurangnya produksi ASI pada ibu sehingga menyebabkan bayi tidak menyusu dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh pemberian rolling Massage kombinasi aromatherapy lavender pada ibu menyusui terhadap pertambahan berat badan bayi. Metode: Jenis penelitian ini pre eksperiment dengan menggunakan one grup pretest-posttest. Tempat penelitian ini di PMB Wilayah Kerja Puskesmas Curup Timur. Waktu penelitian ini dari bulan Mei sampai Juni tahun 2024. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh ibu menyusui. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan sampel sebanyak 20 orang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan lembar observasi. Uji statistic yang digunakan yaitu uji T- paired. Hasil dan Pembahasan: Hasil analisa data bahwa terdapat rata-rata peningkatan berat badan bayi sebesar 185,50 gram. Nilai p value 0,000 (<0,05) yang bermakna ada pengaruh rolling massage kombinasi aromatherapy lavender pada ibu menyusui terhadap peningkatan berat badan bayi. Saran: untuk tenaga kesehatan dapat mengajarkan ibu menyusui teknik rolling massage kombinasi aromatherapy lavender dalam upaya meningkatkan produksi ASI ibu menyusui.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8713BUAH NAGA EFEKTIF MENINGKATKAN KADAR HAEMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA2025-06-13T08:26:13+00:00NOPI WIJAYANTIwennyindah187@gmail.comWENNY INDAH PURNAMA EKA SARIwennyindah187@gmail.comKURNIYATI KURNIYATIwennyindah187@gmail.com<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Anemia adalah kondisi menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah sel darah merah dibawah nilai batas normal untuk perorangan. Anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai karena anemia dapat meningkatkan risiko kematian ibu, angka prematuritas, BBLR dan angka kematian bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Buah Naga Terhadap Kadar Hb Pada Ibu Hamil Anemia di Puskesmas Tunas Harapan Tahun 2024. Jenis penelitian yaitu Quasi Exsperimen dengan pre-test and post-test design with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III yang mengalami anemia di wilayah Puskesmas Tunas Harapan sebanyak 40 orang. Sampel penelitian sebanyak 36 orang terdiri dari 18 orang kelompok intervensi dan 18 orang kelompok kontrol. Analisa data menggunakan uji independet t test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar Hb sebelum dan setelah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi sebesar 10.55 g/dL dan 11.98 g/dL dengan selisih 1.43 g/dL. Pada kelompok kontrol sebesar 10.67 g/dL dan 11.37 g/dL dengan selisih 0.7 g/dL. Hasil uji statistik didapatkan ada pengaruh pemberian buah naga dan Fe terhadap kadar Hb pada ibu hamil anemia di Puskesmas Tunas Harapan dengan p value= 0,000. Penelitian ini diharapkan ibu hamil dapat rutin mengkonsumsi tablet Fe dan dibarengi dengen mengkonsumsi buah naga.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8717MASSAGE EFFLEURAGE KOMBINASI AROMATERAPI LAVENDER BERPENGARUH TERHADAP NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL2025-06-13T08:38:33+00:00CHINTYA OCTA WAHYUNIwenny@poltekkesbengkulu.ac.idWENNY INDAH PURNAMA EKA SARIwenny@poltekkesbengkulu.ac.idKURNIYATI KURNIYATIwenny@poltekkesbengkulu.ac.id<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Nyeri punggung merupakan masalah yang sering terjadi pada kehamilan khususnya trimester III kehamilan. Untuk terapi non farmakologi dapat dilakukan melalui tindakan tanpa obat antara lain dengan Massage effleurage. Massage effleurage. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Massage effleurage kombinasi aromaterapi lavender terhadap nyeri punggung ibu hamil Trimester III. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain pre-eksperimental rancangan One Group Pretest-posttest Design. Populasi ibu hamil Trimester III yang mengikuti kelas ibu hamil di PMB Klinik kasih ibu Wilayah kerja Puskesmas Curup Timur tahun 2024 sebanyak 51 orang dan sampel berjumlah 28 yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Uji Mc Nemar. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS). Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian didapatkan sebelum diberikan Massage Efluerage kombinasi aromaterapi lavender hampir seluruh responden (89.3%) tingkat nyeri punggung dalam kategori sedang dan setelah diberikan Massage Efluerage kombinasi aromaterapi lavender terhadap yaitu hampir seluruh responden (89.3%) tingkat nyeri punggung dalam kategori ringan. Hasil analisa statistic diperoleh p-value sebesar 0,000 <0,05 artinya ada pengaruh Massage effleurage kombinasi aromaterapi lavender terhadap nyeri punggung ibu hamil Trimester III. Kesimpulan: Kombinasi massage effleurage dan aromaterapi lavender efektif mengurangi keluhan nyeri punggung ibu hamil karena efek pijat membuat relaksasi otot dan aromaterapi lavender memberi efek pereda nyeri alami.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8733PEMBERIAN TABLET FE DAN PISANG AMBON BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN KADAR HAEMOGLOBIN REMAJA PUTRI2025-06-14T07:18:16+00:00PUTRI RELIHASTIKA RATUwenny@poltekkesbengkulu.ac.idKURNIYATI KURNIYATIwenny@poltekkesbengkulu.ac.idWENNY INDAH PURNAMA EKA SARIwenny@poltekkesbengkulu.ac.id<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Remaja putri berisiko lebih tinggi mengalami anemia karena masa pertumbuhan fisik, pematangan reproduksi, dan transformasi kognitif yang menuntut kebutuhan zat gizi makro dan mikro yang tinggi, termasuk zat besi. Penanganan dan pencegahan anemia dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang beraneka ragam mengandung vitamin dan mineral yang kaya akan zat besi, folat, vitamin B12, dan vitamin C diantaranya dengan mengkonsumsi tablet Fe dan pisang ambon. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian tablet Fe dan pisang ambon terhadap peningkatan kadar HB remaja putri yang mengalami anemia. Metode: penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen rancangan pre and post test with control group design. Populasi semua remaja putri yang berusia 10-19 tahun berjumlah 363 orang dan sampel 18 orang kelompok intervensi dan 18 orang kelompok kontrol diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data dengan uji paired sample t test dan uji independent t test. Hasil dan Pembahasan: Hasil uji statistik diperoleh p value= 0,000(<0,05) artinya ada Pengaruh Pemberian Tablet Fe dan Pisang Ambon terhadap Peningkatan Kadar HB Remaja Putri yang Mengalami Anemia. pemberian tablet Fe bersamaan dengan pisang ambon lebih cepat atau bisa mempercepat kenaikan kadar Hb pada remaja putri yang mengalami anemia.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8734EFEKTIVITAS KONSUMSI JUS JAMBU BIJI DAN SAYUR BAYAM TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS CIBALIUNG KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 20252025-06-14T07:33:21+00:00ASNI ASNIagengseptarini06@gmail.comAGENG SEPTA RINIagengseptarini06@gmail.comAPRILIA NENCYagengseptarini06@gmail.comIIN Magengseptarini06@gmail.comATI Sagengseptarini06@gmail.comSOFA Aagengseptarini06@gmail.comYANTI Nagengseptarini06@gmail.comAYIE Hagengseptarini06@gmail.comDEWI AHagengseptarini06@gmail.com<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Menurut WHO Angka prevalensi anemia di dunia pada tahun 2019 adalah sebesar 41,8%. Pada tahun 2019 kejadian anemia di Indonesia sebesar 48,9%. Sebanyak 84,6% anemia pada ibu hamil terjadi pada umur 15-24 tahun. Daun bayam memiliki manfaat baik pada tubuh karena merupakan sumber kalsiulm, vitamin A, vitamin E, vitamin C, selrat dan juga betakaroten. Kandungan mineral pada bayam cukup tinggi, terutama Fe yang dapat digunakan untuk mencegah kelelahan akibat anemia. Kandungan Vitamin C pada jambu biji setara dengan 6 kali kandungan vitamin C pada jeruk, 10 kali kandungan vitamin C pada pepaya, 17 kali kandungan vitamin C pada jambu air, dan 30 kali kandungan Vitamin C pada pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konsumsi jus jambu biji dan sayur bayam terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia ringan di Puskesmas Cibaliung Tahun 2025. Metode: Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan Study Case literature review (SCLR). Sampel pada penelitian ini 14 orang ibu hamil yang mengalami anemia ringan. Kriteria responden yaitu 7 orang ibu hamil mengkonsumsi jus jambu biji dan 7 orang lainnya mengkonsumsi sayur bayam tanpa pemberian tablet tambah darah (fe) selama 14 hari setiap pagi dan sore hari sebanyak 250 ml. Hasil dan Pembahasan: Kadar Hb Pada Ibu Hamil dengan Anemia Ringan Sebelum dan Sesudah Pemberian Jus Jambu Biji terdapat peningkatan kadar Hb 0,68 gr/dL. Kadar Hb pada Ibu Hamil dengan Anemia Ringan Sebelum dan Sesudah Pemberian Sayur Bayam terjadi peningkatan kadar Hb 0,44 gr/dL. Efektivitas Pemberian Jus Jambu Biji dan Sayur Bayam terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil dengan Anemia yaitu jus jambu biji lebih besar mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,68 gr/dl dibandingkan dengan sayur bayam mengalami peningkatan hanya 0,44 gr/dl. Kesimpulan: Terdapat Efektivitas konsumsi jus jambu biji dan sayur bayam terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil dengan Anemia ringan di Puskesmas Cibaliung Kabupaten Pandeglang Tahun 2025.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8735HUBUNGAN PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA UMUR 24-59 BULAN2025-06-14T07:39:35+00:00MATHEUS ABAmartenaba2017@gmail.com<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Stunting adalah masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan global, yang ditandai dengan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi. Di Indonesia, prevalensi stunting pada balita masih tinggi meskipun menunjukkan penurunan. Penyakit infeksi seperti diare dan infeksi saluran pernafasan akut diduga menjadi faktor yang memperburuk kejadian stunting pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyakit infeksi, khususnya diare dan infeksi saluran pernafasan akut, dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu yang memiliki balita usia 24–59 bulan, dengan sampel sebanyak 94 responden yang dihitung menggunakan metode One Sample dan diambil secara simple random sampling. Variabel dependen adalah kejadian stunting, sementara variabel independen meliputi riwayat diare dan infeksi saluran pernafasan akut. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil dan Pembahasan: Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan signifikan antara riwayat diare dengan kejadian stunting (p = 0,018, OR = 5,273) dan antara riwayat infeksi saluran pernafasan akut dengan kejadian stunting (p = 0,037, OR = 4,263). Kesimpulan: Riwayat diare dan infeksi saluran pernafasan akut berhubungan signifikan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan. Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan penanganan dan pencegahan penyakit infeksi di kalangan balita, terutama dengan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan kebersihan lingkungan.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8736HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DAN RIWAYAT KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)2025-06-14T07:54:01+00:00AYU YULIANI SEKRIPTINIayuyunus257@gmail.comZAITUN ZAITUNayuyunus257@gmail.comNELI NURLINAayuyunus257@gmail.com<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Berat badan lahir rendah merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, terutama di negara berkembang. Kejadian berat badan lahir rendah di Indonesia masih tinggi, dengan prevalensi yang bervariasi antar provinsi. Faktor yang memengaruhi berat badan lahir rendah antara lain status gizi ibu dan kunjungan perawatan antenatal, yang dapat mempengaruhi perkembangan janin selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu dan keteraturan kunjungan antenatal dengan kejadian berat badan lahir rendah pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Cipadung, Kota Bandung. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan populasi ibu hamil yang melahirkan bayi usia 37-40 minggu di wilayah tersebut. Sampel terdiri dari 94 responden yang dihitung menggunakan metode One Sample dan diambil secara simple random sampling. Variabel dependen adalah kejadian berat badan lahir rendah, dan variabel independen adalah status gizi ibu dan riwayat kunjungan antenatal. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi ibu berhubungan signifikan dengan kejadian berat badan lahir rendah (p = 0,0001, OR = 6,000), dan kunjungan antenatal, juga berhubungan signifikan dengan kejadian berat badan lahir rendah (p = 0,006, OR = 4,333). Kesimpulan: Status gizi ibu dan keteraturan kunjungan antenatal, memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian berat badan lahir rendah. Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi yang baik dan pentingnya kunjungan antenatal, yang teratur sangat diperlukan untuk mencegah kejadian berat badan lahir rendah.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8738HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES2025-06-14T08:00:50+00:00DESTIANA SETYOSUNUdestianasetyosunu@med.unismuh.ac.id<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi parasit dan sering kali dipengaruhi oleh faktor kebersihan pribadi serta pengetahuan dan sikap seseorang. Di Indonesia, meskipun prevalensi skabies mengalami penurunan, penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan, terutama di daerah dengan sanitasi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang personal hygiene dengan kejadian scabies. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 83 responden yang dipilih melalui simple random sampling di Wilayah Kerja Puskesmas Cibiru, Kota Bandung. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian skabies, sementara variabel independen yang diteliti adalah pengetahuan dan sikap terkait personal hygiene. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan rendah tentang skabies berhubungan signifikan dengan tingginya kejadian skabies (p = 0,001, OR = 7,313). Selain itu, sikap negatif terhadap kebersihan pribadi juga berhubungan dengan peningkatan risiko skabies (p = 0,024, OR = 3,467). Pengetahuan dan sikap yang buruk terkait kebersihan pribadi meningkatkan kemungkinan terjadinya skabies. Kesimpulan: Pengetahuan dan sikap yang baik tentang personal hygiene berperan penting dalam mencegah skabies. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan edukasi kesehatan tentang kebersihan pribadi di masyarakat, terutama di wilayah berisiko tinggi.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8744HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI2025-06-15T05:20:16+00:00IRMAWATI Schimma.adiban2@gmail.comSYAMSURYANITA SYAMSURYANITAchimma.adiban2@gmail.comNURUL IKAWATIchimma.adiban2@gmail.com<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Perilaku seks pranikah pada remaja putri meningkatkan risiko kehamilan tidak diinginkan dan penularan penyakit menular seksual. Pengetahuan dan sikap dianggap faktor utama yang memengaruhi perilaku tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku seks pranikah pada remaja putri. Metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Populasi terdiri dari seluruh remaja putri di SMAN 4 Kota Bandung dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur pengetahuan, sikap, dan perilaku seks pranikah. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan uji chi-square dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil dan Pembahasan: Mayoritas responden memiliki pengetahuan rendah (58,3%) dan sikap positif (61,7%), dengan 65% tidak melakukan perilaku seks pranikah. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan rendah dan perilaku seks pranikah (p=0,013; OR=4,958) serta antara sikap negatif dan perilaku tersebut (p=0,011; OR=4,713). Hasil ini menegaskan pentingnya peningkatan pengetahuan dan pembentukan sikap positif dalam pencegahan perilaku seks pranikah. Kesimpulan: Pengetahuan dan sikap berperan signifikan dalam perilaku seks pranikah remaja putri. Disarankan pengembangan program pendidikan seks komprehensif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap positif.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8745HUBUNGAN ASI EKSKLUSIF DAN IMUNISASI DASAR DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA UMUR 24-36 BULAN2025-06-15T05:28:54+00:00IRWAN ASHARIirga@med.unismuh.ac.id<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Stunting merupakan masalah kesehatan global yang berdampak jangka panjang pada pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan kesejahteraan ekonomi anak di masa depan. Di Indonesia, meskipun prevalensi stunting menurun, angka kejadian masih relatif tinggi, termasuk di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi dasar dengan kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan 59 balita berusia 24-36 bulan yang dipilih secara simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri untuk menentukan status stunting berdasarkan Z-score tinggi badan terhadap usia. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi 5% untuk menguji hubungan antara variabel. Hasil dan Pembahasan: Sebanyak 54,2% balita menerima ASI eksklusif dan 52,5% memperoleh imunisasi dasar lengkap. Prevalensi stunting sebesar 30,5%. Hasil analisis menunjukkan hubungan signifikan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting (p = 0,016; OR = 5,014; 95% CI: 1,485–16,929), serta antara status imunisasi dasar dengan kejadian stunting (p = 0,025; OR = 4,507; 95% CI: 1,342–15,135). Kesimpulan: Riwayat pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi dasar memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di Kota Bandung. Upaya peningkatan edukasi dan cakupan kedua faktor ini sangat penting sebagai strategi pencegahan stunting di daerah perkotaan.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8750HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN SIKAP DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA2025-06-15T05:41:15+00:00RISKI DWI PRAMESWARIprameswari@unigres.ac.id<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Diare merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas tinggi pada balita di Indonesia, termasuk di wilayah Kota Bandung. Faktor pengetahuan gizi dan sikap orang tua atau pengasuh berperan penting dalam kejadian diare pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan sikap orang tua atau pengasuh dengan kejadian diare pada balita. Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan sampel 78 responden yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur yang mengukur pengetahuan gizi, sikap terhadap kesehatan balita, dan kejadian diare pada balita. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square pada tingkat signifikansi 5%. Hasil dan Pembahasan: Sebanyak 55,1% responden memiliki pengetahuan gizi yang baik dan 52,6% menunjukkan sikap positif terhadap kesehatan balita. Prevalensi diare pada balita sebesar 35,9%. Hasil analisis menunjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan gizi dengan kejadian diare (p = 0,0001; OR = 7,714; 95% CI: 2,686–22,153) serta sikap dengan kejadian diare (p = 0,014; OR = 3,753; 95% CI: 1,407–10,010). Kesimpulan: Pengetahuan gizi yang baik dan sikap positif orang tua atau pengasuh berhubungan signifikan dengan penurunan kejadian diare pada balita. Peningkatan edukasi gizi dan pembentukan sikap positif perlu menjadi fokus program kesehatan masyarakat.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8751HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMK 3 KOTA BENGKULU2025-06-15T05:53:12+00:00TAUFIANIE ROSSITAtaufianirossita255@gmail.comLIYA LUGITA SARItaufianirossita255@gmail.comYESI PUTRItaufianirossita255@gmail.com<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Menurut SDKI 2021 persentase wanita usia 15-19 tahun melahirkan dan mengandung anak pertama sebesar 9,5 %. Pertumbuhan sosial dan pola kehidupan masyarakat akan sangat mempengaruhi pola tingkah laku dan jenis penyakit golongan usia remaja seperti kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit akibat hubungan seksual dan penyalahgunaan alkohol yang semuanya akan menentukan kehidupan pribadi serta dapat menjadi masalah bagi keluarga, bangsa dan negara di masa yang akan datang. Metode: Penelitian ini bersifat analitik korelatif dengan desain cross sectional.Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2024 dengan populasi yaitu siswi SMK N 3 Kota Bengkulu Metode pengambilan sampel dengan stratifiet rondom sampling berjumlah 76 siswa. Data adalah data primer dengan menggunakan instrumentyaitu kuesioner. Analisis data menggunakan Chi-Square Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden yang berpengetahuan baik 57 (75%) dan cukup 19 (25%). Sebagian besar responden mempunyai sikap mendukung sebanyak 44 (57,9%) responden. Responden yang memiliki pengetahuan baik dan menyatakan sikap mendukung sebanyak 38 responden (66,7%). Responden yang mempunyai pengetahuan cukup dan menyatakan sikap tidak mendukung sebesar 13 responden (68,4%). Berdasarkan uji chi-square diketahui ᵡ2 hitung sebesar 7,197 dengan nilai p=0,007 (p<0,05) yang berarti menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi.. Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi di SMKN 3 Kota Bengkulu.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8752PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG INFERTILITAS DI BENGKULU TAHUN 20252025-06-15T06:13:11+00:00FARISMA RUSDIANA SARIfarisma@unib.ac.idTUTI ROHANIfarisma@unib.ac.idNIMAS AYU LESTARI NURJANAHfarisma@unib.ac.id<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Pemahaman masyarakat Indonesia terkait keberadaan anak menjadi sangat penting dalam suatu rumah tangga. Infertilitas dipandang sebagai sebuah aib, hal ini tentu memberi dampak implikasi psikologis bagi pasangan infertil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman masyarakat tentang infertlitas di Bengkulu. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Sampel penelitian ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari 5 pasangan infertil (informan kunci) dan 5 orang informan utama yakni bidan dan petugas kesehatan, serta 5 orang informan tambahan yakni kader dan masyarakat. Data informasi responden berupa pemahaman tentang pengertian, faktor resiko dan pengobatan infertlitas serta kondisi psikologis pasangan infertil yang dikumpulkan melalui proses wawancara mendalam. Hasil dan Pembahasan: Hasil wawancara pada 15 orang responden, 8 diantaranya menyatakan tidak memahami tentang infertiltas, 5 pasangan infertil melakukan pola pengobatan medis dan non medis, serta 4 pasangan infertil dengan kondisi psikologis baik, namun 1 pasangan infertile, masih tertekan dan depresi. Kesimpulan: Minimnya pemahaman masyarakat tentang infertilitas, menimbulkan beban ganda bagi pasangan infertil. Tidak hanya pada pola pengobatan yang melibatkan dukun, keadaan psikologis pasangan infertil yang kembali diusik oleh pertanyaan masyarakat tentang keberadaan anak ditengah kehidupan mereka. Upaya penyuluhan baik dalam pola penanganan maupun pencegahan perlu segera dilakukan, agar masyarakat dapat memberi dukungan sosial dan pasangan infertil mendapatkan pengobatan medis yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8753RIWAYAT HIPERTENSI, PREEKLAMPSIA, DAN DM DALAM KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN2025-06-15T06:22:43+00:00PRATIWI QURANITApratiwiagv@gmail.com<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab utama kematian maternal di Indonesia dan dunia, dengan preeklamsia sebagai komplikasi yang signifikan. Faktor risiko seperti riwayat hipertensi, preeklamsia, dan diabetes melitus dalam keluarga diduga meningkatkan kejadian hipertensi kehamilan, namun data di fasilitas kesehatan primer di Makassar masih terbatas. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan riwayat hipertensi, preeklamsia, dan diabetes melitus dalam keluarga dengan kejadian hipertensi selama kehamilan pada ibu hamil. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 60 responden ibu hamil yang dipilih secara simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil dan Pembahasan: Sebanyak 35,0% ibu hamil mengalami hipertensi kehamilan. Riwayat hipertensi, preeklamsia, dan diabetes melitus dalam keluarga masing-masing berhubungan signifikan dengan kejadian hipertensi kehamilan (p=0,013; OR=4,958; p=0,011; OR=4,713; p=0,033; OR=4,156). Kesimpulan: Riwayat hipertensi, preeklamsia, dan diabetes melitus dalam keluarga merupakan faktor risiko penting yang berhubungan dengan kejadian hipertensi selama kehamilan. Skrining dan edukasi pada kelompok berisiko perlu ditingkatkan.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8943GAMBARAN MUAL DAN MUNTAH (EMESIS GRAVIDARUM) PADA IBU HAMIL TM I2025-07-03T08:22:51+00:00LINDA YULYANIlinda.yulyani13@unib.ac.idYETTI PURNAMAlinda.yulyani13@unib.ac.id<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Mual dan muntah atau Nausea and vomiting in pregnancy (NVP) atau emesis gravidarum (EG) menjadi salah satu ketidaknyamanan dalam kehamilan yang diperkirakan dialami 70-80% perempuan hamil. Nausea and vomiting in pregnancy (NVP) adalah gejala yang wajar terjadi pada ibu hamil tetapi gejala itu menjadi sangat membahayakan jika menjadi hyperemesis gravidarum (HEG). Penelitian in ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran mual dan muntah pada ibu hamil TM 1. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain studi crossectional. Sebanyak 30 responden terlibat dalam penelitian ini yang merupakan ibu hamil TM di PMB wilayah Kota Bengkulu. Pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data terkait karakteristik responden dan PUQE-24 untuk mengetahui tingkat mual dan muntah. Data dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif untuk melihat gambaran setiap variabel. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami mual dan muntah sedang (93,3%), 63,3% merupakan ibu multi gravida, 76,7% responden berusia 20-30 tahun, sebanyak 56,7% memiliki pendidikan menengah, dan 80% tidak bekerja. Kesimpulan: mual dan muntah pada ibu hamil TM 1 ini memang merupakan hal yang normal terjadi pada ibu hamil di awal kehamilan, karena adanya perubahan hormone. Akan tetapi penanganan yang tepat masih diperlukan agar keluahan tidak menjadi lebih parah.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8944BERAT LAHIR BAYI DIHUBUNGKAN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL2025-07-03T09:20:25+00:00RINI MUSTIKASARI KURNIA PRATAMArini.mskp@unib.ac.idDAMAYANTI DAMAYANTIrini.mskp@unib.ac.idHASRITA OCTALIANArini.mskp@unib.ac.idENDAH PURDA LISTYArini.mskp@unib.ac.idNURUL FATIMAH SUSANTIrini.mskp@unib.ac.idBELLA PRATIWI KURNIA PRATAMArini.mskp@unib.ac.id<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Indonesia memiliki masalah gizi anak dengan presentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) mencapai 6,2%. Ibu hamil dengan kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan bayi meninggal 1,5 kali lebih besar. KEK saat hamil juga dapat meningkatkan risiko terjadinya BBLR. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji faktor determina berat lahir bayi ditinjau dari keadaan ibu yang berisiko KEK. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Bakung, Kota Jambi. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 30 orang ibu hamil dengan kriteria inklusi. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) sebagai penilaian KEK dilakukan menggunakan pita LiLA pada sepertiga lengan ibu hamil bagian atas. Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil dan Pembahasan: Variabel KEK menggunakan uji Fisher’s Exact diperoleh p-value 0,063 dimana lebih besar dari 0,05 sehingga tidak terdapat hubungan KEK dengan berat badan lahir bayi, dengan sebagian besar ibu hamil tidak mengalami KEK melahirkan bayi dengan berat lahir normal (46,7%). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan KEK dengan berat badan lahir bayi, dimana KEK tidak dapat dijadikan sebagai faktor determinan berat lahir bayi. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat lebih banyak lagi mengkaji tentang faktor-faktor dari ibu hamil yang dapat memengaruhi berat badan lahir dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan cakupan wilayah kerja yang lebih luas.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8945FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU MENGIKUTI SENAM HAMIL2025-07-03T10:07:44+00:00BELLA ANARKIEbidan.bellaanarkie@gmail.comLEZI YOVITA SARIleziyovitas@gmail.comHALIZA KURNIAhalizakurnia1988@gmail.com<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan dengan keaktifan ibu mengikuti senam hamil di PMB Susi Irma Pasar Minggu Kota Bengkulu. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan Survey Analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III akhir yang memeriksakan kehamilannya di PMB Susi Irma Pasar Minggu kota Bengkulu pada bulan Agustus-September tahun 2020 yaitu sebanyak 41 orang diambil secara total sampling. Pengumpulan data yaitu menggunakan data sekunder dan primer. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square (χ2) dan Uji Contingency Coefficient (C). Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian didapatkan Dari 41 responden terdapat 23 orang (56,1%) yang tidak aktif mengikuti senam hamil, Dari 41 responden terdapat 19 orang (46,3%) yang status ekonominya tergolong rendah, Dari 41 responden terdapat 23 orang (56,1%) yang tidak bekerja, Dari 41 responden terdapat 18 orang (43,9%) yang dukungan keluarganya kurang. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi dan pekerjaan dengan keaktifan ibu mengikuti senam hamil di PMB Susi Irma Pasar Minggu Kota Bengkulu dengan kategori hubungan erat. Saran: Diharapkan pada PMB Susi irma dapat memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat terutama dalam memahami apa saja yang menjadi faktor penghalang bagi ibu hamil yang tidak aktif dalam mengikuti senam hamil, sehingga pihak PMB Susi Irma bisa memberikan solusi terbaik dalam memecahkan permasalahan yang ada.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/8946PENGARUH KOMPRES AIR HANGAT PADA PAYUDARA TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI KOTA BENGKULU2025-07-03T10:21:03+00:00MEITA TRIA SAPUTRImeitatria08051996@gmail.comYURIZKI TELOVAmeitatria08051996@gmail.com<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Pengeluaran ASI dipengaruhi oleh reflex let down dengan adanya reflex let down ASI akan keluar lebih lancar. Salah satu upaya untuk menstimulasi reflex let down yaitu dengan kompres hangat pada payudara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk pre-experimental design dengan rancangan penelitian ini adalah one-group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di kota Bnegkulu sebanyak 24 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 15 orang. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi yang dianalisa dengan menggunakan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan kompres air hangat pada payudara ibu post partum, semua ibu post partum mengalami pengeluaran ASI yang tidak lancar. Setelah dilakukan kompres air hangat pada payudara ibu, sebagian besar ASI nya lancar sebanyak 12 orang (80,0%) dan yang tidak lancar sebanyak 3 orang (20,0%). Hasil uji statistik menggunakan paired t-test didapatkan p-value 0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum sebelum maupun sesudah diberikan kompres air hangat.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/9033HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN ANEMIA TERHADAP DYSMENORHEA PADA MAHASISWA TK III PRODI DIII KEBIDANAN BALIKPAPAN POLTEKKES KEMENKES KALTIM2025-07-11T08:12:35+00:00DAMAI NOVIASARIdamainoviasari@gmail.comSEKAR HANDAYANIdamainoviasari@gmail.comINDA CORNIAWATIdamainoviasari@gmail.comERNANI SETYAWATIdamainoviasari@gmail.comENDAH WIJAYANTIdamainoviasari@gmail.comNOVI PASIRIANIdamainoviasari@gmail.comELI RAHMAWATIdamainoviasari@gmail.com<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Menstruasi merupakan perubahan fisiologis pada wanita yang terjadi secara berkala serta dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Beberapa remaja mengalami permasalahan dalam menstruasi diantaranya adalah dysmenorrhea. Berdasarkan riset Kesehatan dasar (Riskesdas) 2013, anemia pada remaja yang memiliki aktifitas tinggi dapat mempengaruhi masa haid remaja yaitu Dysmenorhea. Kondisi dysmenorrhea bertambah parah apabila disertai dengan kondisi psikis yang tidak stabil seperti stres, depresi, cemas serta dalam keadaan sedih atau gembira yang berlebihan. Tujuan penelitian mengetahui hubungan tingkat stress dan anemia terhadap Dysmenorhea. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah analisis korelasional melalui pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 32 orang. Teknik sampel menggunakan Teknik total sampling. Tingkat Stres dan Anemia merupakan variabel independen, sedangkan Dysmenorhea merupakan variabel dependen. Teknik analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi sedangkan analisa bivariat menggunakan uji Spearman RankHasil dan Pembahasan: Hasil uji Spearman Rank untuk variabel Tingkat stress dan Dysmenorhea menunjukkan nilai signifikansi p < 0,05 dengan koefisien korelasi sebesar 0.643. Uji korelasi antara Anemia dan Dysmenorhea menunjukkan hasil signifikansi p value < 0,05 dengan koefisien korelasi sebesar 0,510. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara Tingkat Stress dengan terjadinya Dysmenorhea dan terdapat hubungan pula antara Anemia dan Dysmenorhea.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/9035PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 1-3 BULAN DI PBB WILAYAH KERJA PUSKESMAS UJAN MAS KABUPATEN KEPAHIANG TAHUN 20232025-07-11T08:24:58+00:00KRISNAWATI ANGGERAINIanggerainikrisnawati@gmail.comYENI PUSPITAanggerainikrisnawati@gmail.comYANTI SUTRIYANTIanggerainikrisnawati@gmail.com<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Stimulasi-stimulasi perlu diberikan terhadap bayi khususnya untuk menunjang pertumbuhannya. Di Provinsi Bengkulu jumlah anak 0-59 bulan sebanyak 133.320 orang yang ditimbang sebanyak 102.319 orang (76,7%). Hasil entry data e-PPGBM yang dilakukan di provinsi Bengkulu tahun 2018 mempunyai sasaran balita berjumlah 133,320 balita dengan status gizi sangat kurus sebesar 0,4% dan yang mempunyai status gizi kurus sebesar 1%, sehingga persentasi Wasting (sangat kurus+kurus) balita sebesar 1,4%.. Penelitian ini menggunakana desain penelitian Pra Eksperimen dimana menggunakan one group pretest-postest, pada desain penelitian ini sudah dilakukan observasi pertama (pretest) sehingga peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya perlakuan, tetapi desain ini tidak ada kelompok kontrol/pembanding. Dari 24 responden sebagian besar responden 16 bayi (66,7%) berumur 1 bulan,. Untuk jenis kelamin sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu 13 bayi (54,2%). Untuk ASI ekslusif seluruh bayi 24 bayi(100%) dengan ASI ekslusif. Untuk pekerjaan sebagian Ibu bekerja sebagai petani yaitu 16 orang (66,7%). Sedangkan untuk pendidikan ibu sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 10 orang (41,7%). Berdasarkan uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata berat badan setelah diberikan intervensi pijat bayi, ditunjukkan dengan nilai p value 0,000 (p<0,05) dan Berdasarkan uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan panjang badan responden sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi., ditunjukkan dengan p value 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan adanya pengaruh Pijat Bayi terhadap pertumbuhan bayi usia 1-3 bulan. Diharapkan pemberian Pijat Bayi Usia 1-3 dapat dijadikan terapi alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan bayi (berat badan dan Panjang badan).</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.unived.ac.id/index.php/JM/article/view/9037PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA UNTUK MENCEGAH DAN MENGATASI INFEKSI TALI PUSAT2025-07-11T08:48:07+00:00DEWI AYU NINGSIHdean@pancabhakti.ac.idRINI DESKAdean@pancabhakti.ac.idCORI DWI RAHMAWATIdean@pancabhakti.ac.id<p lang="id-ID" align="justify"><span style="color: #000000;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span style="font-size: medium;">Pendahuluan: Infeksi tetanus neonaturum terjadi pada bayi baru lahir akibat kurangnya sterilitas dari alat pada saat pemotongan tali pusat dan teknik perawatan tali pusat yang kurang tepat. Perawatan tali pusat lebih efektif dilakukan dengan menggunakan teknik perawatan tali pusat terbuka. Pengetahuan ibu menjadi faktor penting dalam keberhasilan perawatan tali pusat. Metode: Desain studi menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penerapan asuhan kebidanan dengan pendekatan Continuity of Care. Asuhan dilakukan sejak 30 Maret – 6 April 2023. Subjek asuhan adalah Bayi Ny. T umur 3 hari. Instrumen yang digunakan adalah alat pemeriksaan fisik dan format pengkajian. Data diperoleh langsung dari subjek studi. Subjek kasus telah dimintai informed consent. Untuk mengikuti rangkaian asuhan kebidanan. Hasil dan Pembahasan: Pada tanggal 30 Maret 2023 peneliti memberikan asuhan kebidanan terhadap Bayi Ny. T Umur 3 hari dengan infeksi tali pusat. Kondisi umum bayi baik, tanda vital dalam batas normal. Infeksi tali pusat ditandai dengan adanya peradangan disekitar tali pusat seperti : warna kemerahan, terdapat pus, dan berbau. Terlihat adanya bubuk bedak tabur di area tali pusat dan genitalia bayi. Perawatan tali pusat metode terbuka diterapkan selama 5 hari. Hari ke-5 tali pusat lepas dan tanda peradangan tali pusat sudah menghilang. Kesimpulan: Asuhan kebidanan penerapan perawatan tali pusat metode terbuka selama 5 hari terbukti dapat mencegah dan mengurangi peradangan pada infeksi tali pusat By. Ny. T. Perlunya peningkatan edukasi kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan ibu nifas tentang perawatan tali pusat metode terbuka.</span></span></span></p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##